Harap Waspada, Penipu Lewat Telpon Ngaku Saudara Gentayangan Cari Mangsa

- 16 Agustus 2020, 18:29 WIB
Dua lembar bukti transfer dari korban kepada pelaku
Dua lembar bukti transfer dari korban kepada pelaku /Ngakan Nyoman Anom Suardana/Tim Ringtimes Bali

RINGTIMES BALI - Dijaman era digital ini, aksi penipuan melalui telpon dengan modus mengaku saudara masih kerap terjadi. Biasanya pelaku mencari korban secara acak. Jika tidak waspada, sudah pasti terpedaya.

Seperti yang dialami oleh Yusep Yuliandi (65), warga Bojonglarang, Kecamatan Cijati, Cianjur, Jawa Barat. Uang Rp 1 juta miliknya raib, setelah ditelpon seseorang yang mengaku saudaranya.

Kisahnya seperti yang dituturkan Novi, anak korban kepada redaksi, Minggu 16 Agustus 2020. Novi menuturkan awalnya bapaknya menerima telpon dari seseorang dan nomer telponnya tidak tersimpan di HP.

Baca Juga: Peringatan Sederhana HUT Kota Negara ke-125 di Tengah Pandemi Covid-19

"Saat diangkat penelpon itu mengaku bernama Adit, saudara saya di lampung. Tapi memang benar Adit itu saudara saya dari Lampung," tutur Novi.

Melalui sambungan telpon menurut Novi, Adit mengaku telah menabrak seseorang saat dalam perjalanan. Kemudian Adit meminta bantuan kepada bapaknya untuk mengirimkan uang sebanyak Rp 3 juta. Uang tersebut untuk menyelesaaikan kasus agar tidak sampai diproses hukum oleh polisi.

"Entah karena pengaruh hipnotis, bapak saya nurut saja. Bapak saya kemudian mentransper uang melalui BRI Link," imbuh novi.

Baca Juga: Mengenal Keunikan Nama Berdasar Kasta di Bali,

Penelpon yang mengaku saudara dari Lampung tersebut juga memberikan nomer rekening atas nama Dana DNID. Namun karena karena tidak memiliki uang sesuai yang diminta yang mengaku saudara (penipu), akhirnya bapaknya hanya mentransper Rp 1 juta. Transper dilakukan dua kali.

"Sampai rumah, barulah bapak saya sadar kalau telah menjadi korban penipuan. Saat di BRI, bapak saya kayak orang pikun," terang Novi.

Halaman:

Editor: Dian Effendi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x