Kasus Kematian Yodi Prabowo, Praktisi Hukum dan Polisi Saling Balas

- 29 Juli 2020, 08:04 WIB

RINGTIMES BALI - Meski sudah dinyatakan bunuh diri, khalayak masih memberikan perhatian kepada kasus tewasnya editor Metro TV, Yodi Prabowo di pinggir Tol JORR, Pesanggrahan, Jakarta Selatan.

Begitu juga dengan keluarganya, ayah dan ibunda Yodi menganggap terdapat kejanggalan dengan dugaan kepolisian bahwa anaknya tewas karena bunuh diri.

Menanggapi hal itu, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Tubagus Ade Hidayat mengatakan, pihaknya sudah bekerja profesional dengan mengumpulkan bukti dan play tempat kejadian perkara (TKP) kematian Yodi Prabowo.

Baca Juga: Ketahui Penyebab Bau Mulut Tidak Sedap Yang Anda Alami, Simak Info Berikut

"Untuk apa juga itu dibohongi, enggak ada pentingnya," kata Tubagus di Jakarta seperti dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari RRI Selasa, 28 Juli 2020.

Praktisi hukum Ricky Vinando mengungkapkan bila Yodi bunuh diri, maka darah yang keluar cukup banyak, lantaran volume darah pada tubuh manusia dewasa sebanyak 4,5 sampai 5,5 liter.

"Harusnya ada banyak darah yang keluar dan mengalir di sekitar TKP," ujar Ricky di Jakarta.

Baca Juga: Postingan Anji di Medsos Tuai Kontroversi, Tompi Ikut Latah Berkomentar

Terlebih menurutnya, luka tusukan yang ada ditubuh Yodi berada tepat di tenggorokan dan juga paru-paru, sehingga terlihat robekan pada wilayah vital.

Hal itu berkaca dari penelitian Dokter Joe Alton dari American College of Surgeons (ACS), kematian akan sangat tergantung dari seberapa besar darah yang hilang dan seberapa cepat penanganannya.

Artikel ini sebelumnya telah terbit di Pikiran-rakyat Depok dengan judul "Praktisi Hukum Sebut Harusnya Darah Yodi Prabowo Cukup Banyak, Polisi: Untuk Apa Berbohong?" yang dikutip dari RRI.

Baca Juga: Ajak Beli Bakso, Bocah Berusia 7 Tahun Ini Diduga Dicabuli Pria Asal Banyuwangi

"Darah tidak hanya terbatas di bawah posisi dia tertelungkup saja," tuturnya.

Sebelumnya, Polisi menyebutkan ada temuan sedikit cipratan darah di tembok.

Selain itu bercak darah juga ditemukan pada pisau, baju, dan jaket Yodi. Barang yang menjadi temuan lain adalah sebilah pisau.

Baca Juga: Pelaku Penghina Profesi Guru di Garut Nyaris Dikeroyok Massa, Oknum Polisi Tersulut Emosi

Polisi menyebut hasil pemeriksaan laboratorium forensik menunjukkan bercak darah yang ditemukan adalah milik Yodi.

Sidik jari Yodi juga ditemukan pada pisau.

Bahkan, Polisi telah melakukan tes sidik jari orang-orang di sekeliling Yodi untuk mencoba menemukan bukti sidik jari dugaan pelaku pembunuhan.

Baca Juga: Kalian Salah Satu Yang Alami Bau Badan Khususnya Di Area Ketiak? Ini Penyebabnya

Dari hasil pemeriksaan, polisi tidak menemukan sidik jari orang lain pada pisau yang diduga digunakan Yodi untuk bunuh diri. Polisi melakukan pemeriksaan di seluruh bagian pisau yang ditemukan di dekat Yodi.***(Puji Fauziah/PR Depok)

 

Editor: Triwidiyanti Prasetiyo

Sumber: Pikiran Rakyat Depok


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah