Jubir Covid-19 Pastikan Penggunaan Thermal Gun Aman

- 21 Juli 2020, 11:13 WIB
Jubir Pemerintah Achmad Yurianto. (Humas BNPB)
Jubir Pemerintah Achmad Yurianto. (Humas BNPB) /

RINGTIMES BALI - Juru Bicara Pemerintah untuk Covid-19 Achmad Yurianto mengatakan bahwa penggunaan thermal gun sebagai alat ukur suhu tubuh manusia dipastikan aman.

Hal itu ditegaskan Yuri dalam keterangan pers di Media Center, Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Jakarta, Senin (20/7).

"Alat thermal gun aman digunakan," jelas Yuri.

Baca Juga: Menghadapi Provokasi AS di Laut Cina Selatan, Cina Siapkan Zet Canggih

Secara ilmiah menurut Yuri, berbagai ahli sudah mengatakan bahwa thermal gun hanya mengukur suhu tubuh dengan pancaran radiasi sinar inframerah, yang setiap saat pasti akan dipantulkan oleh semua benda yang ada di sekitar.

"Hanya inframerah," jelas Yuri.

Dalam hal ini, Yuri juga memastikan bahwa thermal gun tidak menggunakan sinar laser dan tidak menggunakan sinar radioaktif semacam, X-ray.

Baca Juga: Jenazah Hilang, Tertinggal Hanya Sejumlah Bagian Tubuh

Ilustrasi Thermal Gun
Ilustrasi Thermal Gun

"Bukan menggunakan laser atau radioaktif sinar X," kata Yuri.

Sebelumnya banyak masyarakat yang mempertanyakan informasi mengenai bahaya dan efek samping penggunaan thermal gun sebagai alat pengukur suhu tubuh, yang mana menurut sebuah sumber dapat merusak struktur otak manusia.

Berbagai referensi mengatakan, statement yang salah terkait thermal gun dapat merusak otak justeru membahayakan semua orang dan dapat memicu kontraproduktif untuk mencegah agar penularan COVID-19 tidak terjadi.

Baca Juga: 250 Paus dan 35 Lumba-Lumba Dibantai, Lautan Denmark Menjadi Merah Darah

Oleh sebab itu, Yuri yang juga menjabat sebagai Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan RI itu meminta agar masyarakat dapat menyikapi informasi itu dengan cara yang benar dan tidak terhasut dengan isu yang salah.

"Saudara-saudara, ikuti informasi ini dengan cara yang benar. Kesulitan ini tidak usah ditambah dengan berita-berita yang menyesatkan. Karena, ini akan membuat masyarakat semakin panik. Oleh karena itu, inilah yang harus kita jelaskan dan masyarakat agar, memakluminya," tutup Yuri.

Editor: I Dewa Putu Darmada


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah