RINGTIMES BALI – Raden Ajeng (RA) Kartini dilahirkan pada tanggal 21 April 1879. RA Kartini hadir ke dunia untuk memberi semangat emansipasi untuk perempuan Indonesia.
Berkat jasa RA Kartini, perempuan Indonesia memiliki kesetaraan di semua lini sosial masyarakat.
RA Kartini sejatinya dikenal sebagai pahlawan yang memperjuangkan hak-hak perempuan di zamannya.
Baca Juga: 32 Nama untuk Anak Perempuan Beserta Maknanya, Terinspirasi dari Gurun Pasir
Semangat emansipasi yang digaungkan RA Kartini telah membawa perubahan besar untuk perempuan Indonesia saat ini.
Dilansir Ringtimesbali.com dari akun Youtube Sobat Jerman Channel, berikut 5 Kepribadian RA Kartini yang patut diteladani.
1. Sederhana
Meskipun RA Kartini dilahirkan di tengah kaum bangsawan, ia tidak silau dengan segala bentuk kemewahan.
Baca Juga: Wujud Partisipasi Perempuan, Para Istri di Nepal Berlomba Menggendong Suami
Justru sebaliknya, dengan gelar bangsawan ia berjuang untuk membela kaum perempuan yang lemah dan tertindas.
2. Semangat menuntut ilmu
RA Kartini sangat serius dalam menuntut ilmu meskipun di saat itu perempuan tidak boleh untuk menuntut ilmu.
Baginya sebagai seorang perempuan harus mempunya pendidikan agar setara dengan kaum laki-laki. Maka dari itu ia sangat gemar membaca mulai dari buku hingga surat kabar.
Melalui kegemarannya itu, RA Kartini ingin menjadi perempuan yang berpendidikan seperti pada perempuan eropa.
Baca Juga: 5 Kewajiban Anak Perempuan ke Orang Tua Setelah Menikah, Suami Jangan Sampai Menghalangi
RA Kartini menuntut ilmu untuk memperjuangkan hak-hak perempuan supaya dapat berkiprah di masyarakat. Sehingga sebagai perempuan tidak lagi dipandang sebagai orang yang tertindas.
3. Pemberani
Semasa muda, sikap RA Kartini dianggap menentang adat perempuan di keluarga dan lingkungannya. Ia dianggap tidak sopan dan melanggar adat yang ditetapkan.
Meskipun begitu, RA Kartini tidak putus asa. RA Kartini merasa yakin bahwa sebagai perempuan justru ia akan terus berjuang untuk mengejar kesetaraan di zaman itu.
RA Kartini mempunyai keyakinan bahwa untuk menjadi perempuan sejati, dirinya harus mengejar cita-cita untuk memperoleh masa depannya.
Baca Juga: Seniman Indonesia Perjuangkan Ganti Kata 'Perempuan' di KBBI
4. Rela berkorban
RA Kartini menjalin kisah cinta karena perjodohan orang tuanya pada usia 12 tahun, padahal sesungguhnya ia masih ingin terus melakukan perjuangannya untuk kemajuan perempuan.
Meskipun RA Kartini dikenal sebagai sosok pemberani, namun sejatinya ia tetap patuh kepada kedua orang tuanya.
Berkat kesabarannya, RA Kartini didukung sang suami untuk melanjutkan perjuangannya untuk perempuan dengan mendirikan sekolah ‘Kartini’ di berbagai daerah.
5. Cerdas
RA Kartini dikenal sebagai seorang anak bangsawan yang cerdas dan memiliki kepekaan sosial yang tinggi. Melalui pemikirannya ia menganggap bahwa perempuan harus berani bersuara.
RA Kartini muda sangat peka terhadap ilmu pengetahuan dan berusaha mengaplikasikan di lingkungan sosialnya.
Ia terus berjuang agar perempuan tidak boleh tertindas dan harus bermanfaat untuk sekitarnya.
Itulah 5 kepribadian RA Kartini, seorang pahlawan emansipasi perempuan Indonesia. Semoga kepribadiannya bisa dicontoh para perempuan Indonesia saat ini.***