2. Semangat menuntut ilmu
RA Kartini sangat serius dalam menuntut ilmu meskipun di saat itu perempuan tidak boleh untuk menuntut ilmu.
Baginya sebagai seorang perempuan harus mempunya pendidikan agar setara dengan kaum laki-laki. Maka dari itu ia sangat gemar membaca mulai dari buku hingga surat kabar.
Melalui kegemarannya itu, RA Kartini ingin menjadi perempuan yang berpendidikan seperti pada perempuan eropa.
Baca Juga: 5 Kewajiban Anak Perempuan ke Orang Tua Setelah Menikah, Suami Jangan Sampai Menghalangi
RA Kartini menuntut ilmu untuk memperjuangkan hak-hak perempuan supaya dapat berkiprah di masyarakat. Sehingga sebagai perempuan tidak lagi dipandang sebagai orang yang tertindas.
3. Pemberani
Semasa muda, sikap RA Kartini dianggap menentang adat perempuan di keluarga dan lingkungannya. Ia dianggap tidak sopan dan melanggar adat yang ditetapkan.
Meskipun begitu, RA Kartini tidak putus asa. RA Kartini merasa yakin bahwa sebagai perempuan justru ia akan terus berjuang untuk mengejar kesetaraan di zaman itu.
RA Kartini mempunyai keyakinan bahwa untuk menjadi perempuan sejati, dirinya harus mengejar cita-cita untuk memperoleh masa depannya.