Network
RINGTIMES BALI – Perekam suara kokpit pesawat Sriwijaya Air yang jatuh di laut Jawa pada Januari dan menewaskan 62 penumpang akhirnya berhasil ditemukan para penyelam.
Perekam tersebut bernama CVR, yang mana alat ini akan membantu penyelidik untuk mengetahui tindakan apa saja yang dilakukan pilot Sriwajaya Air pada saat lepas landas, sebagaimana dilansir Ringtimesbali.com dari laman Reuters.
Diketahui dari laporan penyelidik pada Februari lalu yang berhasil didapat dari perekam data penerbangan (FDR), bahwa pesawat Sriwijaya Air mengalami ketidakseimbangan pada mesin sehingga membuat pesawat berguling dan menyebabkannya jatuh ke laut.
Baca Juga: Memes Prameswari Ungkap Kriteria Calon Pasangan, Sebut Billy Syahputra 'Orangnya Baik'
Baca Juga: Kisah Nyata, Suamiku Selingkuh Karena Kelainan tapi Aku Tidak Menceraikannya
Penyelam menemukan casing dan suara CVR dari Boeing Co 737-500 yang berusia 26 tahun dan unit memori yang terjatuh di perairan yang berlumpur dan memiliki arus yang kuat.
Dalam konferensi pers, Menteri Transportasi Indonesia mengatakan bahwa CVR penerbangan 182 Sriwijaya telah ditemukan pada Selasa malam.
“Kami akan membawa CVR ke lab untuk dibaca, sekitar tiga hari sampai satu minggu, setelah itu kami akan mentranskripsikan dan mencocokkannya dengan FDR. Tanpa CVR, dalam kasus Sriwijaya 182 akan sangat sulit menemukan penyebabnya” ungkap Ketua Komite Nasional Keselamatan Tranportasi (KNKT), Soerjanto Tjahjono.
Baca Juga: Kemenag Rilis Jadwal Imsakiyah dan Buka Puasa Ramadhan 1442 Hijriah
