Viral di TikTok, Fakta Menyeramkan Lagu 'Genjer-Genjer' Dilarang Diputar

- 7 Februari 2021, 08:00 WIB
Viral lagu 'Genjer-genjer', dan fakta mengapa lagu tersebut diputar.
Viral lagu 'Genjer-genjer', dan fakta mengapa lagu tersebut diputar. /Tokoh PKI yang dinilai jadi otak pembunuhan Jendal, tapi belum dipastikan kenenaannya./Foto: Arsip Nasional RI

RINGTIMES BALI - Lagu genjer-genjer menjadi viral di media sosial TikTok dalam beberapa hari ini. Ternyata, lagu tersebut memiliki fakta yang menyeramkan.

Lagu tersebut memiliki kaitan dengan PKI sehingga dikenal sebagai lagu propaganda partai komunis Indonesia (PKI).

Viralnya lagu tersebut membuat banyak pengguna media sosial TikTok turut merekam respon dari kakek atau nenek mereka ketika mendengarkan lagu tersebut.

 Baca Juga: Penyanyi Pendatang Baru Christie Hartono Rilis Lagu Terbarunya 'Seribu Kali CInta'

Kabarnya, lagu genjer-genjer tersebut merupakan lagu propaganda PKI yang dilarang untuk diputar di Indonesia sejak masa orde baru hingga sekarang.

Fakta dibalik viralnya lagu genjer-genjer tersebut ternyata memiliki sejarah yang kelam dan menyeramkan.

Lagu genjer-genjer tersebut merupakan lagu yang menggunakan bahasa Osing yang merupakan bahasa daerah asal kota Banyuwangi.

Baca Juga: Lirik Lagu ‘Tenda Biru’ dari Desy Ratnasari, Ungkapan Sakitnya Dikhianati Cinta

Lagu komunis tersebut diciptakan oleh Muhammad Arief. Ia merangkum kesengsaraan masyarakat Banyuwangi dalam seni berupa lagu 'Genjer-genjer'.

Lagu yang dilarang diputar tersebut menggambarkan situasi dan kondisi warga Banyuwangi yang ketika masa penjajahan Jepang.

Genjer adalah tanaman yang biasa digunakan sebagai bahan pakan ternak. Namun, ketika Jepang menjajah, banyak warga yang kelaparan dan terpaksa harus memakan genjer tersebut.

Baca Juga: Lirik Lagu 'Ampunilah', Mengingatkan Bahwa Semua Manusia Banyak Dosa

Pada masa orde lama, lagu genjer-genjer tersebut sempat populer. Bahkan lagu komunis tersebut dinyanyikan ulang oleh penyanyi terkenal seperti Bing Slamet dan Lilis Suryani.

Selain itu, banyak musikus yang menyanyikannya di Istana Negara. Namun, seiring perkembangannya, makna yang tergambar sebagai penderitaan masyarakat Banyuwangi menjadi tergeser.

Pencipta lagu genjer-genjer tersebut ikut aktif dalam lembaga kebudayaan rakyat (Lekra). Lembaga tersebut berafiliasi dengan PKI.

Baca Juga: Lirik Lagu 'Modern' Karya Rhoma Irama, Gambaran Hidup Zaman Sekarang

Populernya lagu tersebut dimanfaatkan pihak PKI untuk melakukan kampanye sehingga melekat dan menjadi ciri khas bagi PKI.

Dikutip Ringtimes Bali dari kanal YouTube Matahatipemuda, 6 Februari 2021, Setelah peristiwa G-30 PKI, beberapa media seperti koran Pantjasila dan Berita Yudha memuat berita tentang lagu tersebut, namun dengan lirik yang berbeda dengan aslinya.

Berita bohong tentang penyiksaan terhadap para jenderal dimuat oleh media-media tersebut.

Baca Juga: Lirik Lagu 'Kiamat' Ciptaan Rhoma Irama, Beri Peringatan pada Semua Orang

Pada akhirnya, media tersebut berhasil membuat propaganda dengan memanfaatkan lagu genjer-genjer.

Seiring waktu, lagu tersebut semakin melekat sehingga dikenal lagu komunis, oleh karenanya dibenci dan ditakuti. 

Pada September 1965, rumah pencipta lagu tersebut dihancurkan oleh massa karena dianggap anggota PKI.

Baca Juga: Lirik Lagu 'Tak Terduga' yang Dipopulerkan Rhoma Irama dan Rita Sugiarto

Bahkan, keluarga Muhammad Arief, pencipta lagu Genjer-Genjer tersebut mendapat teror hingga tahun 2014. 

Lagu genjer-genjer juga dijadikan senjata untuk menyerang orang-orang yang memiliki perbedaan pendapat.***

Editor: Muhammad Khusaini


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x