Presiden Jokowi Terima Surat AHY Soal Demokrat, Pratikno: Tidak Perlu Menjawab

- 5 Februari 2021, 08:30 WIB
Presiden jokowi telah menerima surat dari AHY soal Demokrat, Pratikno ungkap tidak perlu membalas surat tersebut
Presiden jokowi telah menerima surat dari AHY soal Demokrat, Pratikno ungkap tidak perlu membalas surat tersebut /Dok. Setkab/ARAHKATA


RINGTIMES BALI -
Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menerima surat  yang dikirimkan Ketua Umum DPP Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) terkait isu kudeta. 

Hal itu disampaikan oleh Menteri Sekretaris Negara, Pratikno.
Diungkapkan Pratikno sudah menerima surat yang dikirim oleh Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) beberapa hari lalu.

Menteri Sekretaris Negara Pratikno memberikan jawaban terkait surat yang diberikan Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhyono (AHY), Istana Kepresidenan Jakarta, 4 Februari 2021.

Baca Juga: PPKM Dinilai Tidak Efektif, Presiden Jokowi Ingin Pantau Tahap Selanjutnya

Surat yang ditujukan kepada Presiden Jokowi berisi persoalan adanya pejabat di lingkaran Kabinet Indonesia Maju yang ingin mengambil alih Partai Demokrat.

Menteri Sekretaris Negara Pratikno mengatakan Presiden Joko Widodo tidak akan membalas surat yang dilayangkan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

"Jadi kami sudah menerima surat itu. Kami rasa tidak perlu menjawab surat tersebut," kata Pratikno yang dikutip dari antaranews.

Baca Juga: Presiden Jokowi Ucapkan Ulang Tahun NU Ke-95, Ajak Kyai dan Santri Ikut Membangun Masa Depan

Sebelumnya Ketua Umum Partai Demokrat AHY mengatakan ada upaya dari sejumlah pihak yang ingin menggulingkan (kudeta) posisinya dari ketum partai.

AHY menyebut gerakan politik itu disebut mendapat dukungan pejabat pemerintahan Presiden Jokowi. Belakangan kader Demokrat menyebut sosok tersebut adalah Moeldoko.

AHY pun melayangkan surat ke Presiden Jokowi atas dugaan kudeta tersebut.

"Kami sudah menerima surat dari Pak AHY yang ditujukan kepada Bapak Presiden diantar langsung Pak Sekjen Partai Demokrat," tambah Pratikno.

Baca Juga: Presiden Jokowi Melaksanakan Vaksinasi Covid-19 Sesi Kedua

Namun Pratikno menilai bahwa apa yang terjadi di Partai Demokrat sudah diatur dalam Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) partai sehingga Presiden Jokowi tidak perlu membalas surat itu.

"Karena itu adalah perihal dinamika internal partai, itu perihal rumah tangga internal Partai Demokrat yang semua sudah diatur di AD/ART Partai Demokrat, itu saja," ungkap Pratikno

Pada Senin, 3 Februari 2021, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko sudah menyatakan bahwa meski ia memang pernah bertemu dengan sejumlah kader dan bekas petinggi Demokrat namun ia tidak pernah berniat untuk melakukan kudeta di tubuh partai Demokrat.

Baca Juga: Jokowi Beri Pernyataan Terkait Bencana Banjir di Kalimantan Selatan

"Saya ini orang luar, tidak punya hak apa-apa gitu loh, yang punya hak kan mereka di dalam. Apa urusannya? Tidak ada urusannya, 'wong' saya orang luar," kata Moeldoko.

Moeldoko mengaku juga menghormati pendiri partai Demokrat sekaligus Presiden ke-6 RI Soesilo Bambang Yudhoyono.***

Editor: Putu Diah Anggaraeni

Sumber: antaranews


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x