Korban Gempa Mamuju dan Majene, 73 Orang Meninggal, 27.850 Mengungsi

- 17 Januari 2021, 20:15 WIB
 Update, Korban Gempa Mamuju-Majene Terhitung 73 Orang Meninggal, 27.850 Mengungsi
Update, Korban Gempa Mamuju-Majene Terhitung 73 Orang Meninggal, 27.850 Mengungsi /BNPB.

RINGTIMES BALI - Update korban gempa M6,2 Mamuju dan Majene, di Sulawesi Barat bertambah jadi 73 orang yang meninggal dunia, Minggu 17 Januari 2021.

"Dengan rincian di kabupaten Majene 9 orang dan di kabupaten Mamuju 64 orang sehingga total 73 orang meninggal dunia," jelas Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati, saat Press Conference Update Kondisi Terkini dan Upaya Penanganan Bencana di Berbagai Daerah di kanal YouTube BNPB Indonesia, Minggu 17 Januari 2021.

Baca Juga: Gempa Mamuju, 42 Orang Dilaporkan Meninggal, BMKG: Waspada Potensi Susulan

Data dari Pusat Pengendali Operasi Badan Nasional Penanggulangan bencana per 17 Januari 2021, terdapat 637 korban luka di Kabupaten Majene dengan rincian antara lain 12 orang luka berat, 200 orang luka sedang dan 425 orang luka ringan akibat gempa yang terjadi pada Jumat 15 Januari pukul 01.28 WIB atau 02.28 waktu setempat.

Di Kabupaten Mamuju saat ini terdapat 189 orang mengalami luka berat akibat gempa ini dan harus menjalani rawat inap.

Sekitar 27.850 ribu orang mengungsi di 10 titik pengungsian meningkat dari sebelumnya 15 ribu orang.

Pusdalops BNPB memutakhirkan informasi saat ini bahwa aliran listrik di Kabupaten Majene sebagian sudah menyala.

Sedangkan aliran listrik di sebagian wilayah Kabupaten Mamuju sudah dapat dialiri listrik sedangkan setengahnya masih mengalami gangguan.

Selanjutnya, jalur darat yang menghubungkan Kabupaten Majene dan Kabupaten Mamuju, Provonsi Sulawesi Barat (Sulbar) kembali pulih dan dapat dilalui kendaraan pada Sabtu 16 Januari sore.

Adapun jalur tersebut dapat kembali dibuka setelah Dandim 1401/Majene, Letkol Inf Yudi Rombe dari Komando Daerah Militer (Kodam) XIV/Hasanuddin, menugaskan Batalyon Zeni Tempur (Yonzipur) 8/SMG untuk membuka akses menggunakan alat berat.

BMKG telah memprakirakan masih akan terjadi gempa susulan.

Untuk itu, BNPB mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan selalu waspada terkait adanya potensi gempa susulan yang berkekuatan signifikan.

BNPB mengimbau masyarakat yang tinggal di kawasan perbukitan dengan tebing curam untuk waspada terhadap longsoran dan reruntuhan batu.

"Bagi yang tinggal di kawasan pantai atau pesisir, diharapkan untuk selalu waspada dan segera menjauhi pantai apabila merasakan adanya gempa susulan," imbaunya.

Warga di kawasan ini, diminta untuk dapat mengikuti informasi resmi dan tidak mudah percaya dengan segala informasi yang belum jelas sumbernya.

Baca Juga: Gempa Mamuju, 42 Orang Dilaporkan Meninggal, BMKG: Waspada Potensi Susulan

Masyarakat juga dminta untuk tidak percaya berita bohong atau hoaks mengenai prediksi dan ramalan gempa yang akan terjadi dengan kekuatan lebih besar dan akan terjadi tsunami.

Masyarakat juga dapat mengikuti perkembangan informasi kegempaan melalui BMKG dan portal InaRisk untuk mengetahui potensi risiko bencana yang ada disekitar tempat tinggal.***

Editor: Muhammad Khusaini

Sumber: BNPB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x