Sebut Pemerintahan Jokowi Anti Kritik, PA 212: Jika Tak Mampu, Lebih Baik Mundur

23 Oktober 2020, 15:45 WIB
Sebut Pemerintahan Jokowi Anti Kritik, PA 212: Jika Tak Mampu, Lebih Baik Mundur /

RINGTIMES BALI - Setahun pemerintahan Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin disoroti banyak kalangan.

Salah satunya Persaudaraan Alumni 212,  Slamet Maarif, selaku Ketua PA 212  mengatakan belum ada prestasi menonjol di pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin.

Selain itu, ia menegaskan bahwa banyak janji Presiden Jokowi yang belum terealisasi selama satu tahun menjabat di periode kedua.

Baca Juga: Astaga! Matahari Tutup Permanen 7 Gerainya, Penjualan Anjlok, Rugi Ratusan Miliar

"Jika memang merasa tidak mampu saran saya sebaiknya mundur secara terhormat," ujar Slamet Maarif." kata , di Jakarta, beberapa waktu lalu, seperti dikutip RINGTIMES BALI dari laman WARTA EKONOMI, 23 Oktober 2020.

Bahkan, ia menuding pemerintahan Presiden Jokowi ini antikritik dan tidak mau membuka pintu dialog dengan pengunjuk rasa.

Memaksakan undang-undang yang ditentang umat Islam seperti Haluan Ideologi Pancasila, Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), dan Omnibus Law.

Baca Juga: Bagikan Kabar Duka, Ini Sosok Sahabat SBY, KH. Abdullah Syukri Zarkasyi, Pimpinan Ponpes Gontor

Kemudian, pelemahan KPK begitu tampak, pengelolaan pemerintahan gagal, pertumbuhan ekonomi drastis turun, dan gejala Islamopobia begitu tampak.

Masuk tahun keenam mulai antikritik (yang berbeda sikap disikat habis).

"Dominasi kaum minoritas atas warga Indonesia asli tak bisa dipungkiri sehingga mengarah rakyat jadi budak di negara sendiri," ujarnya.

Baca Juga: Diperpanjang Hingga 2 November, Simak Syarat Dapatkan Bantuan Facebook Rp31 Juta

Sementara itu, Juru Bicara PA 212, Novel Bamukmin, mengatakan pihaknya mempunyai catatan atas satu tahun rezim Jokowi pada periode kedua ini.

"Catatan sudah pastinya semua rakyat sudah tahu akan memberikan rapor kebakaran yang isinya hampir merah semua, bahkan sudah menuju kebangkrutan, dan krisis di segala bidang yang makmur, dan sukses hanya para cukong," kata Novel Bamukmin.

Menurutnya, resesi ekonomi tak bisa terelakkan karena jumlah utang dalam pemerintahan Jokowi terbanyak dalam sejarah Indonesia. Indonesia bahkan masuk dalam 10 besar negara dengan utang terbesar di dunia. 

Baca Juga: Sudah Penuhi Syarat Ini dan Terdaftar Sebagai Penerima BLT BPUM Rp2,4 Juta, Segera Cek Rekening Anda

Belum lagi, diutarakannya, masalah hukum paling amburadul dalam sejarah.

Dia menyebut partai Jokowi, yakni PDIP sebagai partai paling terkorup, dan juga diduga kuat sudah terpapar PKI gaya baru.

"Dengan puncaknya RUU HIP yaitu mau menjadikan Pancasila menjadi Ekasila. Dan sudah terbukti inisiatornya dilaporkan, namun tidak diproses sampai saat ini," ujarnya.

Baca Juga: Lengkapi Surat-Surat Anda, Operasi Zebra 2020 Segera Digelar Polda Metro Jaya

Serta, Undang-Undang Cipta Kerja yang disebutnya belum final, tapi sudah menjadi undang-undang. Kemudian disebutnya buruknya penyelenggaraan pemilu 2019 yang mengakibatkan lebih dari 700 petugas KPPS wafat.***

Editor: I GA Putu Yuliani Dewi

Sumber: Warta Ekonomi

Tags

Terkini

Terpopuler