Dua Peristiwa Ini Abaikan Protokol Kesehatan di Bali, Ini Kata Kasatpol PP Bali

26 Juli 2020, 21:50 WIB
Demo Tolak Rapid/SWAB Test, Minggu (26/7)./Istimewa /

RINGTIMES BALI - Ada yang aneh pada aksi yang digelar oleh Front Demokrasi Perjuangan Rakyat Bali (FRONTIER Bali) bersama Komunitas Bali Tolak Rapid yang tergabung dalam Masyarakat Nusantara Sehat (MANUSA) yang melakukan aksi penolakan terhadap Rapid/SWAB tes sebagai syarat administrasi serta perjalanan pada hari Minggu, (26/7) di Lapangan Puputan Renon.

Dalam aksi tersebut, tampak penyanyi grup band papan atas SID, Jerinx atau JRX bersama dengan istrinya turut tampil dan bernyanyi.

Sayangnya jerinx dan rekan-rekannya tampak tidak mengenakan masker.

Baca Juga: Tidak Mengenal Hari Libur, Personil Operasi Aman Nusa Tetap Siaga di Pasar Samplangan

Penampilan artis Jerinx SID dan istrinya

Seperti diketahui bersama saat ini pemerintah tengah gencar-gencarnya melakukan sosialisasi dan edukasi agar masyarakat mengikuti protokol kesehatan penyakit covid-19.

Atas hal itu Kepala Satpol PP Provinsi Bali, I Dewa Nyoman Rai Dharmadi menyayangkan aksi tersebut.

Saat dikonfirmasi Ringtimesbali dia mengungkapkan bahwa pihaknya sebenarnya telah melarang hal tersebut.

"Tapikan aturan protokol kesehatan di Bali tidak bersanksi. Kita hanya mengimbau, sanksinya ada di desa adat masing-masing diatur melalui perarem khusus untuk Covid-19," ungkapnya, Minggu (26/7).

Baca Juga: Tragis, Ibu Bawa Anaknya Satu Tahun Tewas Tergilas Ban Truk Meninggal di TKP

Peristiwa heboh sebelumnya juga terjadi di Kabupaten Buleleng, dimana sejumlah massa tampak mengabaikan sejumlah aturan protokol kesehatan Covid-19 dalam acara tajen yang digelar secara lintas kabupaten ini.

Terkait tajen pihaknya dengan tegas melarang kegiatan-kegiatan yang berpotensi terjadinya klaster baru.

"Hendaknya itu dihindari...jangan membengkung dan sok sakti bisa terbebas dari kemungkinan terjadi," tegasnya.

Baca Juga: Israel Berencana Caplok Tepi Barat, Indonesia Komit Dukung Palestina

Kalau kegiatan-kegiatan ini tidak bisa dikendalikan akan berdampak adanya klaster-klaster baru.

Aparat setempat dan tokoh masyarakat setempat termasuk satgas gotong royong harus bersama sama ikut bertanggung jawab dan memiliki kewajiban yang sama untuk menghindarkan hal-hal semacam ini dilakukan di wilayahnya.

"Ini sangat berbahaya untuk mereka ..untuk kita dan keluarga kita juga keluarga mereka. Jangan meboya.. jangan campah.. virus corona tidak nampak yang bisa sewaktu waktu sangat mematikan," tegasnya.

Poto-poto judi sabung ayam (tajen) yang beredar melalui WhatsApp (WA)

Baca Juga: Angka Kasus Positif Naik Anis Baswedan Mengaku Senang

Sementara itu, di lokasi lain demo yang dilakukan oleh puluhan orang ini memang mengusung tema menolak Rapid Test dan Swab sebagai syarat administrasi dan dijadikan ajang bisnis.

Tampak ratusan massa aksi berkumpul di parkir timur lapangan Renon dan sekitar pukul 09.00 melakukan long march dari parkir timur lapangan Renon menuju depan monumen Bajra Sandhi Renon.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) FRONTIER Bali Made Krisna Dinata menyampaikan bahwa aksi kali ini adalah untuk melawan kebijakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali yang menetapkan Rapid test dan/atau SWAB test sebagai syarat administrasi sertifikasi Tata Kehidupan Era Baru atau New Normal serta syarat perjalanan.

 

Editor: Triwidiyanti Prasetiyo

Tags

Terkini

Terpopuler