RINGTIMES BALI - Reshuffle kabinet Jokowi dalam waktu dekat akan dilakukan, seiring berjalannya isu ini, Nadiem Makarim turut menjadi sorotan.
Nadiem Makarim selaku Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), telah menjalani jabatannya selama kurang lebih 2 tahun.
Semenjak isu reshuffle mencuat di publik, sejumlah orang berspekulasi terkait nama-nama yang akan diganti oleh Jokowi nanti.
Baca Juga: Denny Darko Ungkap Alasan Jokowi dan Prabowo Hadiri Pernikahan Atta Aurel, 'Ada Bargaining Position'
Baca Juga: Selain Jadi Menteri, Begini Reaksi Nadiem Makarim saat Ditanya soal Cuci Piring
Isu penggabungan Kemendikbud dan Kemenristek, membuat warganet bertanya-tanya perihal status dari Nadiem Makarim kedepannya.
Dilansir Ringtimesbali.com dari Miftah's Tv, Kemendikbud dinilai layak untuk ikut dirombak, terlebih saat pandemi Covid-19 tidak terlihat performanya. Hal tersebut, disampaikan oleh Direktur Eksekutif Parameter Politik, yakni Adi Prayitno.
"Mayoritas banyak menteri yang perlu dievaluasi, termasuk menteri pendidikan. Selama pandemi kan tidak terlihat perform," ujarnya.
Baca Juga: Nadiem Makarim Tegaskan Pelajaran Agama Ada dalam Peta Jalan Pendidikan
Baca Juga: NTT Berduka, Presiden Jokowi Sampaikan Dukacita Lewat Twitter
Menurutnya, banyak yang mempertanyakan perihal kinerja dari Nadiem Makarim, yang selama pandemi Covid-19 tak terlihat.
"Selama pandemi nyaris tak terlihat manuvernya, terutama model belajar yang mudah dipahami juga subsidi kuota internet dan yang lainnya," ujarnya.
Tak hanya Kemendikbud, Adi pun merasa bahwa Kemenko juga perlu ditinjau kembali kinerjanya. Hal ini, berkaitan dengan kondisi ekonomi negara saat pandemi Covid-19.
"Sebetulnya, terutama Kementerian di bidang ekonomi, sebenarnya yang babak belur ini adalah bidang ekonomi," ujar Adi.
Baca Juga: Nadiem Makarim Bagikan 2 Kado Istimewa Bagi Guru Honorer, Simak Syarat dan Cara Dapatnya
Dia pun, menambahkan bahwa terdapat tiga kriteria menteri yang haram untuk di reshuffle, berikut diantaranya.
-Ketua Umum partai koalisi
-Menteri Infrastruktur
-Menteri yang menjadi Ketum partai politik.
Sebelumnya, survei Indonesian Political Opinion (IPO), yang dilakukan 10 Maret sampai awal April dan melibatkan sekiranya 1200 responden.
Hasil survei, dipaparkan oleh Direktur Eksekutif IPO yakni Dedy Kurniansyah, sejumlah menteri pun yang diharapkan di reshuffle antara lain:
-Menteri Ketenagakerjaan
-Menteri Koperasi dan UKM
-dan Menteri Pertanian.
Menristekdikti, bisa saja masih akan dijabat oleh Nadiem Makarim, kinerja Nadiem, banyak memiliki reaksi yang pro dan kontra. Namun, hal tersebut merupakan keputusan dari Jokowi.***