Gempa Magnitudo 6,1 di Malang Berkaitan dengan Masa Lalu, Daryono: Sensitif Potensi Tsunami

11 April 2021, 06:23 WIB
Gempabumi di Malang bukan gempa Megatrust, tapi berkaitan dengan masa lalu /BMKG/

RINGTIMES BALI - Catatan sejarah gempa menunjukkan bahwa gempa bumi yang terjadi di Selatan Malang yang diperbaharui jadi M 6,1 ini berdekatan dengan pusat gempa bumi yang merusak Jawa Timur yang terjadi pada masa lalu, pada tahun 1896, 1937, 1962, 1963 dan 1972.

Kepala Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono menjelaskan, bahwa gempa bumi di Malang, sangat erat kaitannya dengan gempa di masa lalu. Meski demikian gempa bumi di selatan Malang bukan termasuk Gempa bumi Megathrust, tetapi Gempa Menengah di Zona Beniof.

Menurut Daryono mekanisme sumber sesar naik sebenarnya sensitif terhadap potensi tsunami. Patut disyukuri bahwa gempa ini berada di kedalaman menengah dan dengan skala 6,1 sehingga tidak cukup kuat untuk mengganggu kolom air laut, dan ini tidak berpotensi tsunami, katanya. 

Baca Juga: Gempa Malang Tak Hanya Terasa di Bali, Inilah Daftar Wilayah yang Terasa Guncangannya

Baca Juga: Guncangan Gempa Malang Sampai ke Bali dan Yogyakarta, Ternyata Inilah Alasannya

"Zona gempa selatan Malang merupakan kawasan aktif dan sering terjadi gempa dirasakan," ucapnya dikutip dari tautan atau utas di laman twitter @humasbmkg, Minggu 11 April 2021.

Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Bambang Setyo Prayitno menambahkan, berdasarkan hasil monitoring BMKG tercatat tiga kali gempabumi susulan pasca gempa dengan kekuatan magnitudo di bawah 4,0.

Sementara itu, update korban jiwa dilaporkan 7 orang meninggal dunia, dengan 2 luka berat dan 10 orang luka ringan di kabupaten Lumajang.

Baca Juga: Gempa Bumi Magnitudo 6,7 Guncang Malang dan Sekitarnya

Baca Juga: Gempa Bumi 6,7 SR Guncang Malang Terasa hingga Bali, Dilaporkan Sekolah Rumah Rusak

Sementara untuk kerugian material dilaporkan ratusan rumah rusak baik berat maupun ringan serta sejumlah fasilitas umum rusak. Kerusakan terparah di alami kabupaten Lumajang.

Selain Lumajang, kerusakan juga terjadi di kota Malang, Trenggalek, Blitar, Jember, Kediri, Pasuruan dan Gresik. Gempa bumi juga dirasakan hingga ke Pulau Bali, Yogyakarta dan Surabaya.

Sebagaimana diberitakan, gempa bumi terjadi di kawasan selatan Malang tepatnya di tektonik 6,7 yang diupdate menjadi 6,1 terjadi di wilayah Samudera Hindia Selatan Jawa

dengan episenter pada koordinat 8,83 LS dan 112,5 BT, tepatnya di laut pada jarak 96 km arah Selatan Kota Kepanjen, Kabupaten Malang, Jawa Timur di kedalaman 80 km.

BMKG mengingatkan akan potensi adanya longsor dan Banjir Bandang. Gempa tersebut merupakan jenis gempabumi menengah akibat adanya aktivitas subduksi dengan mekanisme pergerakan naik (thrust fault).***

Editor: Muhammad Khusaini

Tags

Terkini

Terpopuler