Psikolog Nilai Anak yang Kurang Perhatian Orang Tua, Cenderung Jadi Pelaku Perundungan

- 18 Maret 2023, 12:31 WIB
Ilustrasi Psikolog nilai anak yang kurang perhatian orang tua, cenderung jadi pelaku perundungan
Ilustrasi Psikolog nilai anak yang kurang perhatian orang tua, cenderung jadi pelaku perundungan /pexels/mikhail nilov

RINGTIMES BALI - Dampak negatif yang disebabkan oleh kurangnya perhatian orang tua pada anak salah satunya dapat menyebabkan anak melakukan tindakan perundungan.

Hal tersebut disampaikan oleh psikolog klinis anak dan keluarga Putu Andini yang mengatakan bahwa, anak yang kurang perhatian dari orang tua atau anak yang sisi kebutuhan emosionalnya tidak terpenuhi, cenderung melakukan tindakan perundungan di sekolah.

Dalam acara gelar wicara di Jakarta, pada Jumat 17 Maret 2023, Putu mengatakan bahwa rata-rata kasus perundungan yang terjadi, diakibatkan oleh emotional needs yang tidak terpenuhi.

Baca Juga: Orang Tua Wajib Kenali Penyakit Jantung Rematik pada Anak

Ia juga menilai bahwa, baik itu korban maupun pelaku bullying cenderung memiliki masalah di luar.

Putu menjelaskan bahwa kebutuhan emosional yang dimaksud adalah jika anak tidak mendapat perhatian dari orang terdekat, lingkungan keluarga, khususnya orang tua.

Hal inilah yang menyebabkan anak menemukan cara melampiaskan perasaanya melalui perundungan di sekolah maupun di media sosial.

Lebih lanjut dijelaskan Putu mengenai perundungan daring atau cyber bullying yang marak terjadi akhir-akhir ini, diakibatkan perubahan ‘medan permainan’ dampak dari pesatnya pertumbuhan dunia digital.

Baca Juga: Anak Mendengkur Saat Tidur, Bisa Jadi Pertanda Idap OSA

Bullying yang dulunya secara langsung atau fisik, sekarang beralih ke akses yang mampu dijangkau anak-anak.

Psikolog klinis anak dan keluarga ini mengatakan bahwa, tindakan anak-anak dalam melakukan perundungan daring ini, besar kemungkinan dipicu oleh kurangnya perhatian dari orang tua dalam mengawasi anak-anak secara daring.

“Jika dibiarkan, dampak perundungan online bisa mempengaruhi anak hingga usia dewasa, baik bagi pelaku maupun korban,” ucap Putu, dilansir dari Antara News pada Sabtu, 18 Maret 2023.

Semantara itu, perundungan daring atau cyber bullying ini sangat besar pengaruhnya tergantung dari intensitas perilaku yang didapatkan.

Baca Juga: Psikolog Menilai Musik dan Lagu Dapat Mempengaruhi Perkembangan Anak

Dari perilaku perundungan daring ini anak sebagai korban akan mempersepsikan dirinya sebagai korban yang selalu salah.

Persepsi diri ini lah yang bisa mempengaruhi pembentukan karakter pribadinya kelak, jika anak terus-terusan menerima perundungan, maka ia akan melihat dirinya selalu tidak bisa, tidak mampu, menarik diri dari sekolah hingga berujung pada melukai diri sendiri.

Persepsi ini tidak hanya terbentuk dari satu kejadian perundungan daring yang dialami anak, namun bisa juga dipengaruhi faktor eksternal seperti pemberitaan di media massa yang tergolong tidak ramah anak.

Baca Juga: Pentingnya Peran Orangtua dalam Mencegah Penculikan Anak, Bunda Jangan Sampai Lengah!

Maka dari itu, orang tua dalam upaya melindungi anak, wajib bisa beradaptasi dengan dunia digital.

Menurut Putu, jika anak sudah mulai mengakses gawai, maka orang tua wajib ikut mengawasi konten apa yang boleh diakses dan siapa saja teman sepermainannya.

Selain itu, orang tua harus memperkuat hubungan yang sehat dengan anak.***

Editor: Jero Kadek Wahyu Baratha


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x