RINGTIMES BALI- Orang tua diharapkan bisa menjadi teman diskusi anak guna mengontrol ledakan emosi serta perilaku anak yang berisiko, terutama pada saat memasuki masa pubertas.
Psikolog Klinis Anak, Remaja dan Keluarga Roslina Verauli M.Psi menjelaskan bahwa orang tua diumpamakan sebagai jaring atau sabuk pengaman bagi putra putri mereka. Orang tua diminta menjadi contoh dan landasan anak dalam bertingkah laku.
“Orang tua, menjadi jaring pengaman bagi putra-putri ketika mereka memiliki problem. Pendampingan di rumah, adalah landasan dari segalanya,” ucap Roslina Vera, dikutip dari Antara, Senin, 17 April 2023.
Baca Juga: Dokter Kandungan Minta Orang Tua Harus Jadi Sumber Pengetahuan Terkait Kesehatan Reproduksi
Menurut Vera, kurangnya penanganan dan juga perhatian dari orang tua, cenderung mendatangkan masalah kesehatan mental pada anak dan remaja, yang pada akhirnya menjadi pemicu kerentanan remaja.
Hal ini bisa terjadi karena anak remaja khususnya pada saat memasuki masa pubertas, membutuhkan yang namanya pendampingan khusus orang tua dari sisi psikologis.
Lebih lanjut dijelaskan Vera bahwa, peran orang tua sangat diperlukan seperti dalam menunjukkan kasih sayang, sebagai model afeksi yang tepat, sebagai sumber informasi mengenai pendidikan seksual, melatih membuat keputusan seksual yang benar, hingga akses profesionalisme remaja.
Vera menekankan bahwa tugas orang tua adalah memberikan pendidikan seksualitas dan juga gender agar anak perempuan kita nanti mampu mengambil keputusan seksual yang benar hingga nanti saat mereka memasuki usia dewasa, yakni pada umur 20.
Vera mengatakan bahwa remaja yang sedang dalam fase pubertas cenderung lebih banyak butuh dukungan psikis, biasanya dukungan ini diperoleh dari orang tua dan juga teman-temannya.
Baca Juga: Orang Tua Wajib Simak, Ini Pemicu Alergi Pada Anak Menurut Ahli Imunologi
Namun, akan jauh lebih beresiko jika anak sampai membicarakan masalahnya dengan curhat di media sosial. Maka dari itu, Vera mengingatkan agar orang tua harus tau cara mendekati anak.
Dekati anak teknik dengan membahas sesuatu yang dia sukai, seperti membahas film kesukaan, sosial media yang mereka ikuti, atau bahkan lirik-lirik lagu.
Sementara itu, menurut Vera, kesehatan reproduksi remaja juga harus diimbangi dengan pemenuhan nutrisi yang cukup dan juga ditunjang dengan aktivitas guna mengeluarkan hormon-hormon yang ada selama masa pubertas.***
Baca Juga: Orang Tua Wajib Ikuti Perkembangan Anak, Guna Deteksi Autisme Sejak Dini