9 Tips Mengatasi Tantrum pada Anak, Orang Tua Harus Tahu

15 November 2022, 11:20 WIB
Ilustrasi Anak tantrum /PEXELS/Keira Burton

RINGTIMES BALI – Tantrum pada anak sering sekali terjadi apalagi pada usia dua, tiga atau empat tahun.

Tantrum pada anak kadang membuat orang tua kebingungan untuk mengatasi, karena anak tantrum dapat terjadi dimana saja bahkan tempat umum.

Namun, para orang tua tidak perlu cemas karena tantrum merupakan bagian dari proses perkembangan anak.

Baca Juga: Cara Mendidik Anak Laki-laki dan Perempuan Menurut Islam, Orang Tua Harus Tahu

Tantrum sering terjadi ketika kebutuhan atau keinginan seorang anak tidak terpenuhi, sehingga emosi mereka meledak-ledak.

Hal yang sering ditemui ketika anak tantrum adalah perilaku mulai merengek, menangis, berteriak, hingga menendang, memukul-mukul, hingga menangis histeris.

Seluruh perilaku tersebut adalah bentuk ekspresi frustasi yang dapat ditujukan oleh anak, khususnya saat anak usia balita.

Baca Juga: Tips Bagi Ayah Agar Dekat dengan Anak Perempuan Remaja

Lalu apa yang harus dilakukan oleh orang tua jika anaknya tantrum? Berikut ini adalah 9 tips mengatasi anak yang tantrum yang dilansir dari laman Parent.

1. Menahan diri untuk tidak berteriak

Jika Anda berteriak anak akan menyamakan volume suaranya, karena sebenarnya mereka ingin terhubung dengan Anda.

Jika Anda terlanjur berteriak minta maaflah, hal tersebut juga mengajari anak untuk bertanggung jawab jika berbuat kesalahan.

Baca Juga: Pentingnya Kursi Mobil Bayi untuk Keselamatan Anak Saat Berkendara

2. Biarkan anak meluapkan kemarahan

Tetap di dekat anak untuk mendukung dan memberikan ketenangan biarkan perasaan mereka lega dan Anda berperan sebagai tempat yang aman untuk mereka.

3. Gunakan perintah yang singkat

Jika balita sedang tantrum berikan perintah yang singkat, sederhana dan spesifik, berikan perintah dengan jelas, seperti 'jangan memukul kucing', 'ayo mewarna'. 

4. Alihkan perhatian mereka

Anak-anak umumnya memiliki perhatian yang cukup pendek dan mudah teralihkan, misal Anda tidak akan membelikan sereal manis alihkan dengan makanan lain.

Baca Juga: 5 Tanda Pengabaian Emosional Masa Kecil dalam Sebuah Keluarga

5. Berikan pelukan

Pelukan membuat anak merasa aman dan memberitahu mereka bahwa Anda peduli meskipun tidak setuju dengan perilakunya, peluklah tanpa mengatakan sepatah katapun biarkan anak meluapkan emosinya.

6. Berpindah lokasi

Jika anak tantrum di tempat umum, angkat dengan tenang dan bawa ke tempat aman seperti mobil atau toilet, kemudian jelaskan dengan lembut dengan menyentuh  atau membelai mereka.

7. Berikan peringatan terlebih dahulu

Anak- anak khususnya balita tidak suka dengan hal-hal yang mengejutkan, mereka akan merasa aman jika mengetahui apa yang akan terjadi. 

Baca Juga: Tidak Sulit, Simak 6 Cara Menghentikan Anak dari Kebiasaan Berbohong

Daripada berkata 'Bermain sepeda satu kali lagi lalu kita pulang', gantilah dengan 'Kamu bisa bermain lima menit lagi oke'.

8. Menangani perilaku agresif sesegera mungkin

Perilaku agresif seperti memukul, menendang atau menggigit segera hentikan mereka jelaskan dengan perlahan bahwa tidak apa-apa untuk marah tapi tidak boleh menyakiti orang lain atau diri mereka sendiri.

9. Bantu mereka mengatasi frustasi

Misal jika anak Anda merasa frustasi karena tidak dapat mengikat tali sepatu, maka ajarkan mereka hingga berhasil.

Baca Juga: 5 Tips Mengasuh Anak yang Berpengaruh pada Perkembangan Buah Hati

Namun, jika anak menginginkan hal bahaya seperti memanjat meja, pahami mereka kemudian katakan bahwa itu tidak boleh, lalu berikan opsi lain seperti permainan serupa yang lebih aman. ***

 

Editor: Annisa Fadilla

Tags

Terkini

Terpopuler