Cara Memasang Senjata pada Pesawat Tempur Militer, Bom hingga Rudal

18 November 2021, 08:28 WIB
Ilustrasi pesawat tempur. /Pixabay/Defence-Imagery

RINGTIMES BALI – Tidak semua orang tahu tentang bagaimana cara memasangkan senjata atau hard poin pada pesawat tempur.

Sebelum suatu kendaraan militer diresmikan penggunaannya, ada banyak tahap pembuatan serta pemasangan sistem persenjataan didalamnya.

Dilansir dari kanal Youtube Lycma Mil-Tech yang memaparkan sejumlah info mengenai cara pemasangan sejumlah persenjataan dalam pesawat tempur militer, simak artikel dibawah ini.

Baca Juga: Pengembangan Pesawat Tempur KF-21 Boramae Buatan Indonesia dan Korea Selatan Mulai Berjalan

Umumnya senjata-senjata pada pesawat tempur dipasagakan pada titik-titk khusus atau hard point yang berada pada sayap-sayap dan dibawah badan pesawat.

Diantara daftar-daftar senjata yang dapat dipsangkan dalam hard point pesawat jet tempur adalah tangki eksternal, target input sensor dll.

Terdapat perangkat penghubung (pilon) untuk memasangkan senjata pada pesawat tempur militer. Tak hanya senjata, rupanya juga terdapat sensor dan juga alat pengecoh pada pilon.

Baca Juga: 8 Alutsista Amerika Serikat yang Tidak Dijual ke Publik, Pesawat Tempur, Kapal Selam hingga Bom Nuklir

Cara pemasangan senjata dapat dipasangkan secara langsung dibagian bawah sayap pesawat atau melalui dengan alat penghubung atau adaptor penghubung.

Untuk cara pemasangan bom pintar pemandu atau bom konvensional dilakukan dengan hal yang sama yaitu dengan mencantolkan pada pilon.

Pada bagian dalam pilon terdapat komponen yang merupakan bom shackle yang memiliki 2 buah kait dimana tempat bom akan dicantelkan.

Baca Juga: Profil KRI Golok 688, Kapal Trimaran Buatan Indonesia Andalan TNI AL

Proses pemasangan bom juga direkatkan dengan kabel baja yang terikat pada safety pin yang mana ketika bom dijatuhkan maka safety pin ini akan tercabut.

Pada bom shackle terdapat komponen bernama LEMA (Liner Electro Mechanical Actuator) merupakan actuator yang digerkan menggunakan solenoid.

Jika arus listrik dialirkan maka solenoid yang akan menggerakan batang yang akan menggerakan tuas yang lalu akan membukan kait.

Baca Juga: 5 Kendaraan Militer Paling Mematikan di Dunia, Salah Satunya Panzer III Maus

Jika kait terbuka maka akan bom akan jatuh akibat gravitasi, karena kawat yang terikat pada pilon akan menarik safety pin sehingga bom akan berubah status menjadi aktif.

Untuk cara kerja peluncuran missil dibutuhkan launcher (perangkat tambahan) yang dipasangkan sama dengan cara pemasangan yang sama seperti bom.

Namun pada pemasangan rudal ini tidak bisa menggunakan peluncur yang sama. Untuk jenis peluncur rel terdapat rel sebagai tempat rudal meluncur.

Ketika roket pendorong dinyalakan, maka rudal akan meluncur lurus pada rel yang juga terdapat komponen seperti nitrogen bertekanan tinggi yang digunakan sebagai sistem pendingin rudal.

Baca Juga: 4 Kekuatan Tank Harimau TNI AD yang Ditakuti Banyak Negara

Peluncur dengan sistem ejector dikhususkan untuk rudal-rudal berukuan besar. Pada sistem ini rudal-rudal dijatuhkan dahulu setelah berada agak jauh dari pesawat, roket pendorong baru menyala.***

Editor: Rani Purbaya

Tags

Terkini

Terpopuler