3 Senjata Biologis Perang Paling Berbahaya di Dunia, Bakteri Antraks hingga Racun Botulinum

11 November 2021, 13:24 WIB
Ilustrasi senjata biologis perang yang sangat berbahaya. /Pixabay/geralt

RINGTIMES BALI – Simak beberapa senjata biologis (biological weapon) paling berbahaya di dunia yang pernah digunakan dalam perang.

Senjata medan perang tidak hanya berupa pesawat tempur, hulu ledak nuklir, rudal, maupun tank, melainkan juga berasal dari senjata biologis.

Senjata biologi merupakan senjata yang menggunakan patogen (bakteri, virus, ataupun organisme penyebab penyakit lainnya) bahkan racun berbahaya.

Baca Juga: 5 Sistem Radar Jet Tempur Paling Kuat di Dunia, APG-81 hingga APG-63

Dampak yang ditimbulkan oleh senjata biologis ini juga sangat mengerikan karena bisa menyebabkan penyakit tertentu bahkan bisa membunuh musuh dalam perang.

Adapun beberapa senjata biologis yang pernah digunakan saat perang paling berbahaya di dunia dikutip dari laman army-technology antara lain:

1) Bacillus anthracis (Antraks)

Bakteri Bacillus anthracis merupakan penyebab penyakit antraks yang bisa menjadi salah satu agen yang paling mematikan untuk digunakan sebagai senjata biologis.

Baca Juga: 5 Teknologi Militer Canggih Buatan Indonesia, Tank Boat Antasena, Drone Elang Hitam, Rudal Petir 

Hal ini diklasifikasikan oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) sebagai agen Kategori A.

Agen kategori A memiliki arti sesuatu yang menimbulkan risiko signifikan terhadap keamanan nasional. 

Spora antraks gram positif berbentuk batang ditemukan secara alami di tanah, dapat diproduksi di laboratorium, dan bertahan lama di lingkungan.

Baca Juga: 5 Rudal Paling Kuat di Dunia, DF-41 Milik China Sangat Mematikan

Anthrax telah digunakan sebagai senjata biologis selama sekitar satu abad yang dicampur dengan bubuk, semprotan, makanan dan air. 

Spora yang tidak terlihat, menular, tidak berbau dan tidak berasa membuat Anthrax menjadi senjata biologis yang fleksibel. 

Surat-surat yang berisi bubuk spora antraks sengaja dikirimkan melalui sistem pos Amerika Serikat pada tahun 2001 yang mempengaruhi 22 orang dan lima di antaranya meninggal.

Baca Juga: 5 Bom Nuklir Paling Dashyat Sepanjang Sejarah, Tsar Bomba Punya Kekuatan 50 Megaton

2) Variola mayor (Cacar)

Virus Variola mayor menyebabkan Cacar yaitu penyakit yang sangat menular dan tidak dapat disembuhkan dan hanya dapat dicegah dengan vaksinasi. 

Cacar jenis ini diyakini telah digunakan sebagai senjata biologis melawan penduduk asli Amerika selama Perang Revolusi Amerika.

Pemerintah Soviet memulai program pada tahun 1980 untuk mengembangkan virus cacar dalam jumlah besar yang disimpan dalam tangki berpendingin untuk digunakan sebagai agen senjata biologis. 

Baca Juga: 9 Negara Pemilik Senjata Nuklir Terbanyak 2021, Rusia Urutan 1, Punya 6.225 Hulu Ledak

Ancaman cacar yang digunakan sebagai senjata biologis menurun ketika WHO meluncurkan program imunisasi global yang sukses terhadap Cacar pada tahun 1967.

3) Racun botulinum

Botulinum merupakan salah satu jenis senjata biologis berbahaya yang relatif mudah diproduksi dan memiliki potensi ekstrim dan mematikan.

Racun ini bisa disebarkan melalui aerosol atau dengan kontaminasi air dan persediaan makanan. 

Baca Juga: 5 Senjata Pemusnah Massal Manusia Paling Mematikan dalam Sejarah

Satu gram toksin Botulinum dapat membunuh lebih dari satu juta orang apabila terhirup. 

Sebuah kelompok perang biologis Jepang diketahui telah menginfeksi tawanan perang dengan racun botulinum C selama pendudukan Manchuria.

Botulisme adalah penyakit kelumpuhan otot yang serius yang disebabkan oleh racun saraf yang diproduksi oleh bakteri yang disebut Clostridium botulinum. 

Baca Juga: 5 Pesawat Tempur Paling Berbahaya di Dunia yang Memiliki Fitur Mengerikan

Bakteri ditemukan secara alami di tanah hutan, sedimen dasar danau dan sungai dan saluran usus beberapa ikan dan hewan. 

Bentuk botulisme (makanan yang dibawa, bayi, luka dan hewan) menyebabkan penyakit yang mengakibatkan kelemahan otot, kesulitan berbicara dan menelan, dan penglihatan ganda dan kabur.***

Editor: Rani Purbaya

Sumber: Army Technology

Tags

Terkini

Terpopuler