China Berhasil Membuat Rudal Hypersonic, Raksasa Militer Baru Bangkit

11 November 2021, 11:35 WIB
Ilustrasi. China Berhasil Membuat Rudal Hypersonic /The Defense Post

RINGTIMES BALI – Rudal hypersonic yang baru-baru ini berhasil diluncurkan China membuat negara adidaya sebesar Amerika Serikat ikut memperhatikan hasilnya.

Rudal yang baru ini mampu melewati batas benua dan dalam waktu yang sangat cepat.

Perkembangan teknologi di China mulai menyamai perkembangan negara-negara adidaya besar seperti Amerika Serikat dan Russia.

Perkembangan yang pesat ini dinilai banyak pihak akan menimbulkan ‘cold war’ baru. Amerika Serikat yang masih berada dalam permasalahan birokrasi menjadi was-was.

Baca Juga: Kekuatan Rudal S-550 Milik Rusia, Miliki Sistem Pencegah Jarak Pendek Zaman Uni Soviet

Dilansir dari USA Today, pada hari Kamis, 11 November 2021, bukan karena kemampuan rudal hipersoniknya, namun lebih kepada perkembangan teknologi yang lebih maju dari pada Amerika Serikat

Wakil kepala staf gabungan Amerika Serikat, Jenderal John Hyten mengatakan bahwa China lambat laun akan semakin kuat apalagi dengan adanya gangguan dan permasalahan birokrasi di Amerika Serikat, dapat dipastikan kemajuan teknologi akan terganggu.

Ini cukup masuk akal, mengingat birokrasi di amerika serikat agak rumit.

Baca Juga: 5 Pesawat Tempur Paling Berbahaya di Dunia yang Memiliki Fitur Mengerikan

Teknologi yang terkesan stagnan dan Amerika Serikat yang masih berfokus pada penanganan ekonomi, makin membuat pegembangan teknologi dan science mulai stagnan

Dipihak China, banyak negara yang mulai segan terhadap negara tirai bambu tersebut. Yang awalnya dianggap sebagai negara pembuat barang-barang berkualitas sedang, sekarang berkembang menjadi pesaing besar dalam teknologi

Saat ini, China sudah dalam pembuatan alutsista-alutsista berteknologi tinggi. Selain rudal hypersonic yang berhasil diluncurkan, China juga memiliki pesawat supersonic dan juga intercontinental ballistic missile (ICBM).

Baca Juga: 3 Jenis Rudal Balistik Terbesar di Dunia Ditakuti Banyak Negara, Agni IV hingga RT-2PM2 Topol-M

Dalam lima tahun terakhir, china sudah mampu mengujicobakan rudal misil hypersonic. Disisi lain, amerika pada lima tahun terakhir hanya mampu melakukan uji coba pada hal yang sama selama 5 kali.

Dalam bidang persenjataan nuklir, China terdata memiliki 300 buah senjata nuklir, termasuk rudal termonuklir. Jumlah ini hampir setara dengan 20 persen dari jumlah rudal nuklir yang dimiliki oleh Rusia.

Xi Jinping, selaku Presiden Partai Komunis China meminta kepada bagian pertahanannya untuk melakukan perkembangan. Perintah langsung ini difokuskan pada perkembangan dan penelitian militer China.

Baca Juga: Mengenal Pesawat Tempur Rafale Buatan Prancis yang Dilirik Indonesia

Banyak pihak yang berspekulasi bahwa pengembangan dan expansi China yang besar-besaran ini berdasarkan pada tensi di dunia terutama hubungannya dengan Taiwan

Setelah perpecahan China dengan Taiwan, pemerintah China menginginkan Taiwan agar menjadi bagian dari China. Maka persenjataan dan militer China di fokuskan untuk hal tersebut.

Dari pihak China, pemerintahan komunis itu memberikan statement bahwa mereka hanya menginginkan kedamaian dengan jalan memperkuat militerisasi negaranya. ***

Editor: Suci Annisa Caroline

Sumber: USA TODAY

Tags

Terkini

Terpopuler