Mengenal Bipang Ambawang, Makanan Viral yang Dipromosikan Jokowi

9 Mei 2021, 07:39 WIB
Mengenal Bipang Ambawang, makanan viral yang dipromosikan Jokowi. /Tangkapan layar Youtube/Agri Fanani

RINGTIMES BALI – Baru-baru ini nama Bipang Ambawang viral dan menjadi perbincangan hangat usai Jokowi mempromosikannya sebagai oleh-oleh untuk lebaran.

Banyak masyarakat mencari tahu apa sebenarnya makanan tersebut. Bipang adalah singkatan 'Babi Panggang' yang berasal dari Ambawang, Kalimantan Barat.

Nama Bipang Ambawang viral karena makanan tersebut jelas haram untuk muslim. Semua menyayangkan pernyataan Jokowi.

Baca Juga: Jelang Lebaran Jokowi Minta Masyarakat Tetap Patuhi Prokes Covid-19

Terlepas dari kontroversi ucapan Jokowi, banyak masyarakat penasaran seperti apa bentuk Bipang Ambawang.

Dilansir Ringtimesbali.com dari akun Youtube Agri Fanani, Bipang Ambawang merupakan kuliner khas yang paling laku dinikmati oleh wisatawan saat mengunjungi Kalimantan Barat.

Bipang biasanya menggunakan babi muda. Sebelum dipanggang, babi tersebut dilumuri dengan remah-remah khas suku Dayak asli Ambawang.

Baca Juga: Jokowi Targetkan Menteri Investasi Peroleh Rp900 Triliun Dana dari Investor

Konon, Bipang Ambawang memiliki tekstur daging yang lembut dan mempunyai cita rasa yang berbeda dengan daerah lainnya.

Biasanya Bipang Ambawang disantap dengan sambal antuha, yaitu sambal terasi yang dicampur dengan jeruk songkit sebagai pelengkap.

Fakta uniknya, berat Bipang Ambawang usai dipanggang hanya 3 hingga 7 kg. Artinya lebih ringan daripada berat babi panggang lainnya.

Baca Juga: Indonesia Miliki 2 Kementerian Baru Usai Bahlil Lahadilia dan Nadiem Makarim Dilantik Jokowi

Banyak toko oleh-oleh yang menjual Bipang di sekitaran sungai Ambawang. Itulah sebabnya mengapa Bipang Ambawang terkenal sebagai oleh-oleh khas dari Kalimantan Barat.

Usai viral saat dipromosikan Jokowi dan mengundang kontroversi, kabarnya beberaa pengusaha Bipang Ambawang merasa terbantu.

Banyak tokoh-tokoh lain yang menyebut bahwa Jokowi sah-sah saja mempromosikan makanan khas daerah.

Akan tetapi, konteks promosi Bipang Ambawang adalah ketika mendekati lebaran. Hal inilah yang hingga masih menjadi perdebatan publik.***

Editor: Muhammad Khusaini

Tags

Terkini

Terpopuler