Meghan Markle Vote di Pemilu AS 2020, Kerajaan Ancam Cabut Gelar Pangeran Harry

- 4 November 2020, 11:20 WIB
Meghan Markle dan Pangeran Harry
Meghan Markle dan Pangeran Harry /@sussexroyal

RINGTIMES BALI - Meghan Markle istri Pangeran Harry dikabarkan ikut memberikan hak suaranya di Pemilu AS 2020.

Dilansir dari USA Today, Meghan bisa ikut terlibat dalam Pemilu AS lantaran janda cerai dari Trevor Engelson yang dinikahinya di tahun 2011 mereka pernah tinggal di California selama 4 tahun.

Kemungkinan terbesar lainnya, Meghan Markle dipastikan ikut terlibat dalam ritual empat tahunan ini, karena Meghan lahir dan besar di California jadi dia adalah Warga Negara Amerika jadi ia berhak ikut mencoblos di Pemilu AS 2020.

Baca Juga: Pemilu AS 2020, Penjudi Inggris Bertaruh 5 Juta US Dolar untuk Kemenangan Donald Trump

Tidak ada rincian yang dirilis tentang kapan dan di mana perempuan berusia 39 ini memilih, meskipun mungkin dari rumah. Mengingat proses Pemilu AS 2020 menggunakan sistem mail voting yaitu surat suara dikirim dengan menggunakan pos dari rumah karena Pandemi covid-19.

Sejauh ini, belum ada gambar yang menunjukkan Meghan sedang mengantre di tempat pemungutan suara lokal di dekat rumahnya di California Selatan yang baru di Montecito, Santa Barbara County.

Tetapi akan mengejutkan jika dia tidak memilih, mengingat dia dan suaminya Pangeran Harry, 36, menghabiskan beberapa waktu sebelum pemilihan 3 November untuk mendesak orang Amerika untuk mendaftar dan memilih.

Baca Juga: Kronologi Senator Bali Arya Wedakarna di Keplak Warga Ternyata Bermula dari Sini

Harry adalah warga negara Inggris jadi dia tidak bisa memilih, tapi Meghan Markle bisa.

Sebelumnya melompat ke peristiwa belakang dimana pada Pemilu Obama sebuah video pada bulan Agustus menunjukkan untuk pendaftaran pemilih non-partisan online yang dipimpin bersama oleh mantan ibu negara Michelle Obama, yang dia sebut "teman saya."

"Sudah 75 hari sebelum pemilihan, itu sudah sangat dekat dan masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan saat itu," katanya. "Kita semua tahu apa yang dipertaruhkan, aku tahu itu dan kamu juga ... Kita harus melakukan semua yang kami bisa untuk memastikan semua wanita mendengar suaranya ... Jika kamu berpuas diri, kamu terlibat."

Baca Juga: Pemilu AS 2020, Joe Bidden Kunjungi Kuburan, Trump: Kami sedang Melihat Tren

Meskipun dia tidak mengatakan kandidat mana yang dia dukung, diasumsikan, mengingat pernyataan kritis sebelumnya tentang Presiden Donald Trump, bahwa dia mungkin tidak akan memilihnya.

Tabloid Inggris, bersuara paling keras dalam paduan suara kritikus Sussex, para pejabat mengecam baik Harry dan Meghan karena dituduh ikut campur dalam politik Amerika, yang tidak-tidak bagi bangsawan di tanah air.

Seorang anggota Kongres Partai Republik dari Missouri bahkan meminta pemerintah Inggris untuk mencabut gelar Harry dan Meghan karena "mencampuri" pemilihan dengan mencoba mempengaruhi pemilih.

Baca Juga: Pemilu AS 2020, Penjudi Inggris Bertaruh 5 Juta US Dolar untuk Kemenangan Donald Trump

Dengan menjalankan tugas kewarganegaraan, Meghan Markle menjadi anggota pertama keluarga kerajaan Inggris yang memberikan suara presiden di Amerika.

Meskipun dia dan Harry mengundurkan diri dari peran mereka sebagai bangsawan pekerja senior pada bulan Maret, dan setuju untuk menghentikan penggunaan kata "kerajaan" dalam aktivitas mereka, mereka tetap mempertahankannya secara resmi, sesuai dengan neneknya, Ratu Elizabeth II.

Dalam kasus Meghan Markle, sebagai perbandingan mantan Wallis Simpson, juga seorang Amerika yang telah bercerai, yang menikah dengan mantan Raja Edward VIII pada tahun 1937 setelah ia turun tahta untuk menikahinya.

Baca Juga: Pemilu AS 2020, Hasil Pemungutan Sementara Joe Biden Unggul Tinggalkan Trump

Keluarga kerajaan sangat marah atas pengkhianatan terhadap tugasnya, saudaranya, Raja George VI yang baru, menolak Wallis sebagai "Yang Mulia", jadi dia tidak pernah secara resmi menjadi anggota kerajaan atau diterima sebagai anggota keluarga kerajaan.

Ini adalah penghinaan pasangan, yang dikenal sebagai Duke dan Duchess of Windsor setelah pernikahan mereka, tidak pernah melupakan dan tidak pernah memaafkan.

Meski begitu, tidak jelas Wallis Simpson pernah memberikan suara dalam pemilihan Amerika, sebelum atau sesudah pernikahannya dengan mantan raja. Setelah 1928, hanya delapan tahun setelah wanita mendapat hak suara di AS, Wallis menghabiskan sisa hidupnya di Inggris, Prancis, atau Bahama, hanya sesekali kembali ke AS untuk berkunjung.***

Editor: Tri Widiyanti

Sumber: USA TODAY


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x