Network
RINGTIMES BALI - Pemilihan presiden Amerika Serikat (AS) berlangsung pada 3 November 2020 menghebohkan dunia. Pasalnya siapa pun yang terpilih sebagai presiden akan berpengaruh terhadap negara lain. Namun, Iran mengaku tak peduli apakah Donald Trump atau Joe Biden yang akan menang.
Siapapun yang menang dalam pemilu Amerika Serikat, dan menjadi presiden tidak akan merubah kebijakan Teheran terhadap Washington.
Baca Juga: Fakta Dibalik Sosok Dalang Ki Seno Nugroho, Terkenal Dengan Guyonan Khasnya
"Tidak masalah siapa yang datang dan pergi,” kata Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei dalam pidatonya di peringatan pendudukan Kedutaan Besar AS di Teheran 1979 oleh para mahasiswa yang dikutip dari Reuters.
Khamenei menjelaskan, kebijakan Iran terhadap Amerika sudah diatur dengan jelas. Dimana sejak aksi 1979 itu, tidak ada hubungan diplomatik antara AS dan Iran.
Saat itu massa menyandera 52 staf kedutaan selama 444 hari.
Baca Juga: Gara - Gara Ini Israel Takut Joe Biden Menang Pemilu AS
"Serangan mahasiswa di sarang mata-mata ini cukup tepat dan bijaksana," ucap Khamenei mengacu aksi tersebut.
Hal ini dikarenakan pada masa pemerintahan Presiden Donald Trump, hubungan Iran dan AS kembali meruncing. Trump menarik AS dari kesepakatan nuklir 2015 yang dikenal dengan istilah Joint Comprehensive Plan of Action (JCPOA).
Trump juga menilai kesepakatan yang dibuat pada era pemerintahan Barack Obama itu cacat karena tak mengatur program rudal balistik dan aktivitas Iran di kawasan.***
