Pada Kamis 13 Agustus 2020 ada sekitar tiga orang menteri yang berbondong-bondong menjemput enam ribu beras rusak impor dari Vietnam.
Baca Juga: Kemarin Terungkap, Dokumen Rahasia Puluhan Tahun Bukti Australia Invasi Indonesia ke Timor Leste
Mereka sangat berani dan senang sekali memamerkan beras impor yang akan dijadikan ketahanan pangan nasional.
Mereka tidak malu karena beras dalam hal ini sudah kurang gizi, namun mereka tetap rela merogoh kocek ribuan dolar AS untuk membelinya.
Hingga akhirnya Timor Leste rawan pangan.
Baca Juga: Mantan Menhan 'Tohok' Denny Siregar, Timor Leste Tidak Akan Kembali, 78,5 Persen Kehendak Rakyat
Indeks Kelaparan Global 2017 mengkategorikan Timor Leste sebagai negara yang menderita tingkat kelaparan yang serius.
Situasi ini adalah akibat langsung dari produktivitas pertanian yang buruk, pendapatan yang rendah, infrastruktur yang belum berkembang dan kerentanan pasokan pangan Timor-Leste terhadap dampak harga pangan global dan variasi iklim.
“Namun, situasi ini tidak berarti pemerintah harus mengimpor beras pecah dari luar negeri. Beras lokal yang diproduksi oleh petani lokal di dalam negeri penuh dengan gizi yang baik tapi sayangnya pemerintah tidak mau membelinya," kata seorang komentator.
Baca Juga: Terungkap, Jembatan BJ Habibie Habiskan Dana Puluhan Miliar, Bukti Timor Leste Cintai Indonesia