Insiden Ledakan di Beirut yang Tewaskan Puluhan Orang, Tidak Ada Korban WNI ?

- 5 Agustus 2020, 09:35 WIB
Asap membubung akibat ledakan besar dari gudang bahan peledak di Beirut, Lebanon, Selasa (5/8/2020). ANTARA FOTO/Karim Sokhn/Instagram/Ksokhn + Thebikekitchenbeirut/via REUTERS/pras.
Asap membubung akibat ledakan besar dari gudang bahan peledak di Beirut, Lebanon, Selasa (5/8/2020). ANTARA FOTO/Karim Sokhn/Instagram/Ksokhn + Thebikekitchenbeirut/via REUTERS/pras. /

RINGTIMES BALI - Selasa 4 Agustus 2020 sebuah ledakan besar terjadi di dekat pusat Beirut. Peristiwa ini menewaskan sedikitnya 10 orang dan menciptakan goncangan ke penjuru ibu kota Lebanon itu.

Ledakan menghancurkan kaca rumah-rumah penduduk dan menyebabkan balkon apartemen runtuh, kata saksi mata dan sumber-sumber keamanan.

Ledakan itu terjadi di daerah pelabuhan kota itu, di mana terdapat gudang-gudang yang menampung bahan peledak, kantor berita resmi Lebanon NNA dan dua sumber keamanan mengatakan.

Baca Juga: Asyik Beri Makan Ikan, Astaga, Pria Ini Dihampiri Makhluk Mengerikan

Sumber keamanan ketiga mengatakan terdapat bahan kimia yang disimpan di daerah itu.

Rekaman ledakan yang beredar di publik melalui media sosial menunjukkan asap naik dari distrik pelabuhan yang diikuti oleh ledakan besar. Mereka yang merekam apa yang awalnya tampak seperti kobaran api besar kemudian dikejutkan oleh ledakan itu.

Setidaknya 10 jenazah dibawa ke rumah sakit, sumber keamanan dan sumber medis mengatakan kepada Reuters.

Baca Juga: 5 Trik Mudah Menanam Kaktus Dirumah

Tidak segera jelas apa yang menyebabkan kobaran api yang memicu ledakan atau jenis bahan peledak yang ada di gudang itu.

Gubernur pelabuhan Beirut mengatakan kepada Sky News bahwa tim pemadam kebakaran di lokasi itu "menghilang" setelah ledakan.

"Saya melihat bola api dan asap mengepul di atas Beirut. Orang-orang berteriak dan berlari, berdarah. Balkon-balkon beterbangan dari bangunan. Kaca di gedung-gedung tinggi hancur dan jatuh ke jalan," kata seorang saksi mata Reuters.

Baca Juga: 3 Zodiak ini Diprediksi Kurang Beruntung pada Bulan Agustus 2020, Salah satunya Taurus

Menteri kesehatan mengatakan kepada Reuters bahwa "jumlah korban sangat banyak". TV Al Mayadeen mengatakan ratusan orang terluka.

Seorang saksi mata dari Reuters mengatakan dia melihat asap abu-abu tebal di dekat area pelabuhan dan kemudian mendengar ledakan dan melihat api dan asap hitam.

"Semua jendela di pusat kota hancur dan ada orang-orang yang terluka berjalan di sekitarnya. Ini adalah kekacauan total." seperti dikutip Ringtimesbali.com dari laman ANTARA.

Baca Juga: Kehabisan Mentega Saat Memasak? Ganti Dengan yang Lebih Sehat

Juru bicara PBB Farhan Haq mengatakan kepada wartawan bahwa tidak segera jelas apa penyebabnya, dan bahwa tidak ada indikasi cedera pada personil PBB.

"Kami tidak memiliki informasi tentang apa yang telah terjadi secara tepat, apa yang menyebabkan ini, apakah itu kecelakaan atau tindakan manusia," katanya.

Pentagon A.S. mengatakan, "Kami mengetahui ledakan itu dan prihatin dengan kemungkinan hilangnya nyawa karena ledakan sebesar itu."

Baca Juga: Tak Hanya Buahnya, Daun Mangga Ternyata Bisa Atasi Gangguan Pernafasan

Di Siprus, sebuah pulau yang terletak di barat Lebanon, penduduk melaporkan dua ledakan besar terjadi berturut-turut dengan cepat. Salah satu warga di ibu kota Nicosia mengatakan rumahnya berguncang dan daun jendela berderit.***

Sementara itu, Hajriyanto Y Tohari, Dubes RI untuk Lebanon mengatakan, ledakan sangat besar yang telah kami laporkan terdahulu terjadi di Port of Beirut pada pukul 18.02 Waktu Setempat.

Lokasi port berdekatan dengan Downtown Beirut. Tingkat kehancuran dan kerusakan properti terjadi dalam radius beberapa kilometer dari pusat ledakan.

Baca Juga: Terlalu Banyak Minum Air Putih Akan Berbahaya Bagi Kesehatan? Simak 5 Bahayanya

"Sejauh ini belum ada keterangan resmi penyebab ledakan. Sumber awal menyampaikan analisa bahwa ledakan terjadi di salah satu hangar besar yang menyimpan bahan-bahan rentan meledak yang disimpan di pelabuhan," ungkapnya dalam keterangannya Rabu 5 Agustus 2020.

Ada Informasi juga bahwa ledakan besar tersebut berasal dari bahan Sodium Nitrat dalam volume besar yang disimpan di Port. Sodium Nitrat adalah bahan putih yang digunakan untuk pengawet makanan dan bisa meledak apabila terkena api.

Kementerian Kesehatan Lebanon menyampaikan informasi jumlah korban meninggal mencapai puluhan dan korban luka-luka mencapai ratusan.

Baca Juga: Dagang Bakso Sampai ke Puncak Gunung di Jawa Barat, Laris Manis Pendaki Senang

"Berdasarkan pengecekan terakhir seluruh WNI dalam keadaan aman dan selamat. Dalam catatan KBRI, terdapat 1.447 WNI, 1.234 diantaranya adalah Kontingen Garuda dan 213 merupakan WNI sipil termasuk keluarga KBRI dan mahasiswa," ungkapnya.

KBRI telah menyampaikan imbauan melalui WAG dan melalui simpul-simpul WNI. Sejauh ini WNI terpantau aman. KBRI telah mengimbau utk segera melapor apabila berada dalam situasi tidak aman.

KBRI telah melakukan komunikasi dengan pihak Kepolisian dan meminta laporan segera apabila ada update mengenai WNI dan sepakat akan segera menyampaikan informasi kepada KBRI.

"1 (seorang) WNI yang sedang di karantina di RS Rafiq Hariri, Beirut, yang tidak jauh dari lokasi ledakan, juga sudah terkonfirmasi aman," tutupnya.***

Editor: Triwidiyanti Prasetiyo

Sumber: Permenpan RB Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x