Protein Ulat Sutra Ampuh untuk Vaksin Virus Corona, Tahun Depan Diuji Klinis

- 19 Juli 2020, 17:50 WIB
Ilustrasi ulat sutra.*
Ilustrasi ulat sutra.* /Pixabay/@ivabalk/

RINGTIMES BALI - Universitas Kyushu di Jepang yang merupakan universitas kelas dunia dalam hal penelitian ulat sutra. Saat ini sedang mengembangkan ulat sutra untuk mengembangkan protein yang bisa menjadi kandidat vaksin untuk virus corona.

Universitas Kyushu berharap agar bisa memulai penelitian klinis untuk vaksin virus corona pada awal tahun 2021 mendatang.

Jika nantinya penelitian berhasil, vaksin virus corona dari protein ulat sutra ini bisa diproduksi massal di ‘pabrik serangga.' Biaya untuk pembuatan vaksin virus corona ini lebih murah, hanya puluhan dolar saja.

Baca Juga: Tidak Kuat Membeli Pakan Dampak Pandemi, Ribuan Tukik Akan Dilepas

Berita ini sebelumnya telah terbit di pikiranrakyat,com dengan judul Peneliti Jepang Kembangkan Vaksin Virus Corona dari Ulat Sutra, Siap Diuji Klinis Tahun 2021

Para peneliti Universitas Kyushu telah mempelajari teknologi untuk menggunakan protein semacam itu dan mengembangkan vaksin yang bisa melawan virus corona.

“Orang-orang di seluruh dunia bekerja untuk membuat vaksin, tetapi kecepatan bukanlah prioritas kami,” kata Takahiro Kusakabe, seorang profesor ilmu genom serangga yang memimpin tim tersebut, dikutip Pikiran Rakyat.com dari Asahi Shimbun.

Lanjutnya, tujuannya adalah produksi stabil yang murah dan vaksin yang dapat digunakan, termasuk di negara berkembang.

Baca Juga: Hasil Swab Berubah Dalam Sehari, Masyarakat Setempat Dibuat Bingung

Para ilmuwan mengkonfirmasi bahwa ulat sutra yang dibiakkan di universitas tersebut dapat menghasilkan protein.

Studi pada virus corona telah menunjukkan bahwa antibodi yang dibentuk oleh reaksi kekebalan dalam tubuh tikus yang diberi suntikan protein lonjakannya dapat secara efektif mencegah infeksi dengan virus itu.

Lebih lanjut, universitas Kyushu berencana untuk menyelesaikan tes virus corona pada tikus awal tahun 2021.

Baca Juga: Selamat! Jabat Ketua Umum Kadin Buleleng, Komang Satuhedi: UMKM Go Digital jadi Skala Prioritas

Ketika mulai menemukan hasil pada tes terhadap tikus, penelitian akan dilanjutkan dengan tes terhadap manusia.

Dalam perkembangan terpisah, tim ilmuwan Ky Kyu, yang dipimpin oleh profesor farmakologi Motohiro Nishida, mengatakan bahwa mereka telah mengidentifikasi tiga obat yang dapat mencegah gejala infeksi virus corona.

Obat-obatan itu berasal dari sekitar 1.200 obat yang sudah digunakan. Tim berharap obat-obatan tersebut dapat diberikan kepada pasien tersebut pada akhir tahun ini.***(Abdul Muhaemin/pikiranrakyat.com)

 

Editor: I Dewa Putu Darmada

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah