Pada titik ini dalam hidupnya, wanita itu tidak berhubungan baik dengan orang tuanya karena dia merasa ibunya telah memihak kakaknya, dan mengklaim bahwa ayahnya juga telah melakukan pelecehan seksual terhadapnya.
Berencana membunuh semua orang sebelum bunuh diri
Pada tahun 2018, kakak laki-lakinya menikah dan mengetahui bahwa dia akan menjadi seorang ayah.
Mendengar tentang ini memicu wanita itu dan dia merasa tidak senang karena kaka laki-lakinya telah melanjutkan hidupnya. Dia berkata bahwa dia tidak pantas untuk bahagia.
Baca Juga: 2 Balita Tinggal Seharian di Samping Mayat Keluarganya Akibat Pembunuhan Sadis
Akibatnya, dia berencana membunuh ketiga anaknya , satu putra dan dua putri kemudian ibunya, dan penyerangnya, sebelum bunuh diri pada 2019.
Menurut laporan CNA, rencananya waktu itu ia akan membakar semua orang hidup-hidup, namun, dia ingin menyelamatkan putra kesayangannya dengan memberinya kematian "damai" dengan rasa sakit yang lebih sedikit.
Saat itulah dia melakukan perjalanan ke Johor Bharu Malaysia dan membeli pena dan jarum insulin dari apotek sebelum belajar sendiri cara menggunakannya dengan menonton video YouTube.
Wanita itu kemudian memberi putranya suntikan, setelah itu dia menderita sakit kepala parah, mati rasa di jari-jarinya, mual dan mengalami fotosensitifitas.
Baca Juga: Wanita Kaya di AS Jadi Korban Pembunuhan Suaminya, Setelah Rugi Rp85 Miliar Akibat Cerai