RINGTIMES BALI – Jepang memiliki toilet yang mampu mengukur tingkat kelelahan tubuh manusia. Toilet ini berada di sebuah servis area di Ebina Service Area.
Hal ini terjadi setelah beberapa kali pakar ahli di bidang kesehatan dan keselamatan Jepang memperingati bahaya dari kelelahan, terutama saat berkendara jarak jauh.
Ketika memasuki toilet, pengendara akan menemukan pintu dengan tanda hijau bertuliskan “Pengukuran Kelelahan”.
Baca Juga: 8 Cara PDKT dengan Gadis Jepang, Salah Satunya Puji Pakaiannya
Baca Juga: Kisah Nyata, Tentara Muslim Jepang Dilecehkan Kaptennya, Dapat Mukjizat dari Allah
Di dalam bilik toilet tersebut terdapat digital dengan tombol di sisi kanan untuk mengontrol jumlah air dan suara yang dihasilkan dari aktivitas toilet.
Kemudian di sisi kiri panel terdapat tulisan "Pengukuran Kelelahan" berwarna biru dengan berbagai pilihan bahasa di bawahnya.
Sebelum memulai mengukur, kamu akan diberikan bertanya tentang “Apakah Anda merasa lelah?” lalu kamu diminta untuk menjawab dengan "Tidak lelah", "Agak Lelah", atau "Lelah".
Baca Juga: Berkendara di Jepang, Hati-hati Jika Bertemu Orang yang Tidur di Tengah Jalan
Baca Juga: Dipenuhi Anak Muda, Wilayah Ikebukuro di Tokyo Jepang Justru Dibenci Masyarakatnya
Dikutip Ringtimesbali.com dari situs Soranews24 toilet tersebut tidak menggunakan sistem kamera melainkan, sensor getaran yang telah dipasang pada tempat duduk toilet.
Sistem tersebut mampu menganalisa tentang “fluktuasi denyut nadi” setiap pengendara yang merasa kelelahan.
Untuk menggunakannya, pengunjung harus menekan tombol “start” lalu ikuti instruksi untuk rileks saat proses pengukuran.
Saat proses dimulai, panel akan menampilkan banyak data dan informasi seperti keadaan lelah, ketegangan sistem saraf simpatis dan aktivitas saraf parasimpatis.
Selain itu, toilet tersebut mengukur sistem fluktuasi detak dan menganalisa sistem saraf otonom dari setiap pengunjungnya.
Saat menunggu, layar memberi tahu bahwa pengemudi harus istirahat 10-20 menit setiap dua jam saat mengemudi, dan menyarankan mereka menggunakan area servis atau area parkir untuk beristirahat.
Seperti yang diketahui bila negeri Sakura Jepang merupakan negara dengan angka pekerja tertinggi di dunia. Hampir setiap masyarakatnya dihabiskan waktu bekerja atau sering disebut “Salary Man”.***