Alasan Ratu Elizabeth II Tak Mewariskan Tahta Lebih Awal pada Pangeran Charles

- 11 April 2021, 13:12 WIB
Meninggalnya Pangeran Philip menimbulkan banyak pendapat, apakah Ratu Elizabeth II akan mewariskan tahta pada Pangeran Charles lebih awal.
Meninggalnya Pangeran Philip menimbulkan banyak pendapat, apakah Ratu Elizabeth II akan mewariskan tahta pada Pangeran Charles lebih awal. /Tangkap layar YouTube/ ITV News

RINGTIMES BALI – Pangeran Philip wafat pada 9 Maret 2021, di Kastil Windsor, Inggris. Ia wafat pada usia 99 tahun. Ia meninggalkan Ratu Elizabeth II dengan empat anak, delapan cucu, dan sepuluh cicit.

Adapun Pangeran Philip dan Ratu Elizabeth II telah hidup bersama sejak 1947 yang membuatnya mendapat predikat sebagai pendamping kepala negara negara terlama di antara semua pemegang tahta kerajaan Inggris.

Pangeran Philip dan Ratu Elizabeth II bertemu pada tahun 1934, kemudian menikah pada tahun 1947 hinggan kini. Ratu Elizabeth II disebut sebagai pemimpin kerajaan terlama yang melayani Inggris.

Baca Juga: Pangeran Charles Mewarisi Gelar Duke of Edinburgh Usai Meninggalnya Pangeran Philip

Baca Juga: Ucapan Meghan Markle di Oprah Winfrey Disebut Memecah Belah Inggris, Piers: Mereka Bersandiwara

Baca Juga: Pangeran Philip Meninggal Dunia, Joe Biden dan Sergio Mattarella Ucapkan Duka

Meninggalnya Pangeran Philip menimbulkan banyak pendapat, apakah Ratu Elizabeth II akan mewariskan tahtanya kepada Pangeran Charles lebih awal.

Berbagai sejarawan kerajaan Inggris memberikan pendapatnya masing-masing, bahwa tidak ada indikasi Ratu Elizabeth II akan melakukan hal tersebut, terlepas rasa duka yang mendalam sebab ditinggalkan Pangeran Philip.

“Saya bisa meyakinkanmu bahwa Ratu Elizabeth II tidak akan turun tahta, semua indikasi menunjukkan Ratu Elizabeth II dalam keadaan sehat dan berpotensi melanjutkan kerajaan Inggris selama ia mampu,” ungkap sejarawan kerajaan Inggris, Hugo Vickers, dikutip Ringtimesbali.com dari kanal YouTube May Bi.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Kabar Berita Bali (@ringtimesbali)

Baca Juga: 7 Fakta Menarik Pangeran Philip Sebelum Meninggal Dunia pada Usia 99 Tahun

Baca Juga: Sempat Jadi Kontroversi, Gambaran Pangeran Harry Tentang Serial The Crown di Netflix ‘Lebih Nyata’

Hugo Vickers mengatakan, ketika Ratu Elizabeth II lahir pada tahun1926, tidak ada satupun yang meyakini dia akan menjadi pemimpin monarki.

Namun, semunya berubah ketika Raja Edward-yaitu paman dari Ratu Elizabeth II, memilih turun tahta demi menikahi seorang janda asal Amerika yang ia cintai, yaitu Wallis Simpson.

Pada saat itu, seorang pemimpin monarki dilarang menikahi seorang janda, tetapi Raja Edward tidak dapat menerima aturan tersebut dan memilih mundur dari tahtanya.

Mundurnya Raja Edward membuat Pangeran George, ayah Ratu Elizabeth II menaiki tahta sebagai pemimpin monarki. Hal tersebut secara otomatis menjadikan Ratu Elizabeth II akan menjadi penerus ayahnya.

Baca Juga: Ucapan Meghan Markle di Oprah Winfrey Disebut Memecah Belah Inggris, Piers: Mereka Bersandiwara

Akhirnya, Ratu Elizabeth II ditunjuk sebagai pewaris tahta saat usianya 25 tahun, ketika Pengeran George meninggal pada tahun 1952.

“Dalam momen tersebut Ratu Elizabeth II bersumpah bahwa seluruh hidupnya akan ia dedikasikan untuk berlanjutnya kerajaan Inggris,” kata Hugo Vickers.

Sebab itu, Hugo Vickers yakin, jika Ratu Elizabeth II tidak akan mundur dan menyerahkan tahta kepada Pangeran Charles lebih awal.

“Seumur hidup berarti seumur hidup,” lanjut Hugo Vickers.

Ketika ada anggota kerajaan Inggris yang wafat, kerajaan akan memasuki masa berkabung selama delapan hari dan segala urusan negara akan ditunda, termasuk persetujuan undang-undang sebagai bentuk penghormatan.

Berdasarkan tradisi dalam kerajaan Inggris, seluruh anggota kerajaan dan perwakilan diharapkan mengenakan pakaian hitam atau berwarna gelap saat berkabung.

Anggota parlemen akan mengenakan ban lengan hitam di lengan kiri mereka, sementara laki-laki akan mengenakan dasi hitam.

Namun, aturan tersebut tidak harus diikuti. Para Raja dan Ratu bisa menggunakan cara berkabungnya sendiri.

Ketika pemakaman selesai, Ratu Elizabeth II secara pribadi akan memiliki masa berduka lebih lama, tetapi ia masih  melanjutkan tugas negara dari balik pintu.

Periode berkabung akan dilanjutkan selama 30 hari, setelah itu ratu akan kembali sepenuhnya ke tugas publik, bendera akan diturunkan menjadi setengah tiang  untuk menandai wafatnya Duke of Edinburgh

Terdapat pengecualian, yakni bendera standar kerajaan di atas istana Buckingham, bendera yang mewakili monarki itu tidak pernah diturunkan, bahkan jika raja yang meninggal.***

Editor: Muhammad Khusaini


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x