Network
Pada video tersebut Akasaka memainkan lagu yang santai dan membuat para penontonnya dengan cepat menekan tombol subscribe pada kanalnya.
Sebelum menjadi biksu pada tahun 2015, Akasaka merupakan seorang aktor dalam sebuah perusahan teater yang berada di Fukushima, dan ia juga merupakan seorang profesional beatboxer.
Sebelumnya dirinya menjadi biksu, Akasaka sudah terbiasa melakukan penampilannya di jalanan. Ia sering melakukan hal tersebut di berbagai negara seperti Australia dan Amerika Serikat.
Berkat penampilannya di luar negeri, ia pun secara tidak langsung merasakan bila Beatbox merupakan bagian dari hidup nya.
Baca Juga: 5 Kelakuan Unik Warga Jepang di Medsos Bikin Kaget Orang Asing
Hari ini, saat ia belajar menjadi seorang biksu, ia menggunakan keahliannya tersebut untuk membuat sub-genre musik baru, dimana ia memasukan nyanyian Buddha pada instrumen Beatboxnya.
Beatbox merupakan salah satu bentuk musik yang menggunakan alat-alat ucap manusia seperti, mulut, lidah, bibir, serta rongga-rongga untuk menghasilkan suara ritmis dan ketukan drum, serta instrumen musik lainnya, maupun suara-suara tipuan.
Beatbox selalu dikaitkan dengan vokal perkusi maupun dengan multivokalisme. Meskipun pada dasarnya sama, tetapi secara umum perbedaan Beatbox terletak pada keterkaitannya dengan budaya dan musik Hip Hop.
Dalam perjalanannya, Beatbox juga diaplikasikan dalam aliran musik lainnya, seperti Rock, Pop, R&B, dan berbagai jenis musik lainnya.***
