2 Balita Tinggal Seharian di Samping Mayat Keluarganya Akibat Pembunuhan Sadis

- 2 April 2021, 14:14 WIB
2 balita berada di samping mayat keluarganya usai terjadi pembantaian.
2 balita berada di samping mayat keluarganya usai terjadi pembantaian. /Tangkapan layar dari NY Post

RINGTIMES BALI - Nasib buruk terjadi oleh keluarga asal Amerika Serikat (AS), dimana terjadi pembunuhan sadis yang melibatkan satu keluarga.

Hal ini terjadi pada Michael Coleman, Rachel Ozuna, beserta anaknya, di Spotsylvania County, Virginia pada 26 Mei 2019.

Dilansir oleh ringtimesbali.com dari laman Nypost, penyebab pembunuhan satu keluarga ini, antara lain berhubungan dengan narkoba.

Baca Juga: Detik-Detik Al dan Andin Tahu Elsa Dalang Pembunuhan Roy di Sinetron Ikatan Cinta 19 Maret 2021

Baca Juga: Bunuh Selingkuhan Istri, Pria di India Ditangkap Sembunyi di Bawah Ranjang Bayi

Saat polisi menelusuri tempat perkara kejadian, mereka menemukan mayat Rachel Ozuna, putranya yang berusia 14 tahun Kyrrus Ozuna, dan pacarnya, Michael Coleman, diikat dengan leher teriris.

Ozuna yang berusia 34 tahun, ditemukan tertelungkup di lantai kamar bayi yang berlumuran darah, dengan dia dan putra balita Coleman, berdiri di sampingnya dengan popok.

Bayi perempuan pasangan itu, diikat ke kursi ayun di dekatnya. Mereka, juga mengalami dehidrasi dan menangis namun untungnya tidak ada luka.

Baca Juga: Bom Bunuh Diri di Makassar Tewaskan 1 Orang dan Lukai 9 Warga

Baca Juga: Ramal Nissa Sabyan dan Ayus Tak Akan Menikah, Denny Darko: Sama Aja Bunuh Diri!

Rekaman video yang disajikan bersama bukti lain selama sidang, pendahuluan untuk tiga dari lima pria Philadelphia, yang dituduh melakukan pembunuhan sadis ini.

Jaksa juga melakukan panggilan telepon 911, yang dilakukan oleh ayah remaja itu, Benjamin Jimenez, yang pergi ke rumah hari itu untuk memeriksa putranya.

Pada akhirnya menemukan anaknya, telah terikat dalam genangan darah di kamar mandi. 

Baca Juga: Detik-detik Wanita Berjilbab Diduga Teroris Bawa Pistol Serang Mabes Polri Berujung Tewas

"Saya tidak bisa kembali kesana, saya tidak bisa melihatnya seperti itu lagi," ujar Jimenez sambil terisak-isak.

Mayat-mayat tersebut, ditemukan pada 29 Mei, tiga hari setelah penyelidik yakin pembunuhan itu terjadi.

Detektif, mengatakan mereka memiliki bukti yang menunjukkan, bahwa tersangka pembunuh tiba di rumah sekitar tengah hari, pada 26 Mei dan pergi sekitar satu jam kemudian.

Baca Juga: Orang Tua Tewas Tinggalkan 2 Anak Dalam Mobil Akibat Kecelakaan di Malaysia

Orang-orang itu, James C. Myers, 36, Hugh Cameron Green, 31, Durward Anthony Allen, 29, Jamal Bailey, 28, dan Montel Jaleek Wilson, 28. 

Telah didakwa dengan tiga dakwaan pembunuhan tingkat pertama dan pelanggaran lainnya.

Pihak berwenang percaya, bahwa pembunuhan itu terkait dengan narkoba, mengatakan Coleman, yang sebelumnya tinggal di Philadelphia, memperdagangkan kokain, dalam jumlah besar dan sering menyimpan sebanyak 100 ribu USD di rumahnya.

Baca Juga: Youtuber Rusia Siksa Pacarnya yang Hamil Hingga Tewas, Hanya Demi Uang 14 Juta

Pengacara pembela Green, Allen dan Wilson berpendapat, bahwa tidak ada bukti konkret yang mengaitkan klien mereka, dengan pembunuhan tersebut.

Namun, hakim memutuskan terdapat cukup kemungkinan penyebab, untuk mengesahkan tuduhan pembunuhan tingkat pertama terhadap ketiganya.***

 

Editor: Muhammad Khusaini

Sumber: NY Post


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah