Novel 'Tokyo Ueno Station' Lahir dari Mimpi Buruk Jepang Akibat Gempa Dahsyat 9,0 SR Pada 2011

- 14 Februari 2021, 13:45 WIB
Miri Yu penulis novel 'Tokyo Ueno Station' yang lahir dari mimpi buruk Jepang alami gempa bumi 9,0 SR tahun 2011.
Miri Yu penulis novel 'Tokyo Ueno Station' yang lahir dari mimpi buruk Jepang alami gempa bumi 9,0 SR tahun 2011. /Dok. The New York Times

RINGTIMES BALI – Pada Sabtu, 13 Februari 2021 pukul 23.07 waktu setempat, gempa dengan kekuatan 7,1 skala richter mengguncang wilayah timur laut lepas Jepang. berjarak sekitar 59 kilometer di bawah permukaan laut pantai Prefektur Fukushima.

Dilansir Ringtimesbali.com dari situs Nippon, 52 orang terluka di Fukushima, 12 orang terluka di Miyagi, termasuk seorang wanita berusia 84 tahun. Sedangkan 11 orang dilaporkan menderita cedera di prefektur Yamagata, Ibaraki, Tochigi, Saitama dan Chiba.

Sementara itu, pemerintah Jepang kini telah mengambil tindakan dan mempersiapkan diri bila terjadi gempa susulan.

Baca Juga: Ribuan Rumah Tanpa Listrik Akibat Gempa Bumi, PM Jepang Perintahkan Restorasi Penuh

Jepang memang diketahui sebagai negara yang sering mengalami gempa, hal itu disebabkan karena Negara Sakura tersebut berada di sepanjang Cincin Api Pasifik­ serta diapit oleh empat lempeng benua seperti; lempeng pasifik, Filipina, Eurasia dan Amerika Utara.

Pada tahun 2011 Jepang dilanda gempa yang dahsyat dengan 9,0 magnitudo dengan mengguncang Kawasan Tohoku dan menimbulkan tsunami serta menghilangkan ribuan nyawa.

Kenangan akan bencana alam besar yang melanda timur laut Jepang 10 tahun lalu dan krisis nuklir tersebut telah melahirkan banyak jenis karya sastra, termasuk sebuah novel yang memenangkan Penghargaan Buku Nasional Amerika Serikat untuk Terjemahan Literatur.

Baca Juga: Gempa Bumi 7,3 SR Melanda Jepang, Youtuber asal Indonesia: Rumahku Geter Parah

“Tokyo Ueno Station” atau Stasiun Tokyo Ueno merupakan sebuah novel yang ditulis oleh Miri Yu dibuat dari pengalamannya setelah beberapa kali mengunjungi Prefektur Fukushima, salah satu dari tiga prefektur yang paling parah terkena bencana tersebut.

Yu melakukan perjalannya pertama kali pada 21 April 2011 dari rumahnya di kota Kamukura, Prefektur Kanagawa, selatan Tokyo.

Halaman:

Editor: Muhammad Khusaini

Sumber: Nippon


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x