Ilmuwan Jepang Ingin Uji Kemampuan Bernafas Manusia Lewat Anus

17 Mei 2021, 10:43 WIB
Ilmuwan asal Jepang ingin uji kemampuan bernafas manusia lewat anus. /Raditya Andryasmeru/Pixabay

RINGTIMES BALI - Para ilmuwan asal Jepang, memiliki keinginan yang unik dan konyol, yang mana ingin melakukan tes kemampuan bernafas manusia lewat anus.

Umumnya, manusia bernafas melalui paru-paru, namun penemuan baru-baru ini ditemukan oleh ilmuwan Jepang, bahwa mamalia bisa bernafas melalui anus.

Hal ini, berawal dari sebuah tim ilmuwan dari Jepang baru-baru ini membuat temuan yang cukup aneh, dimana mereka menemukan bahwa mamalia (termasuk manusia) dimungkinkan untuk menyerap oksigen melalui anus.

Baca Juga: Konyol, Elon Musk Ingin Dirikan Peradaban Baru di Mars dan Bulan, Netizen Indo: 'Cara Bagi Lahanya Gimana?'

Dilansir Ringtimesbali.com dari AFP via World of Buzz, para peneliti di Tokyo Medical and Dental University, tertarik dengan bagaimana makhluk tertentu dapat bernafas.

Melalui usus, selama masa darurat, dapat dibuktikan bahwa hal yang sama berlaku untuk tikus dan babi dalam keadaan percobaan.

Biasanya, respirasi pada hewan melibatkan menghirup oksigen, dan mengeluarkan karbon dioksida.

Baca Juga: Konyol, Seorang Pria Minta Putus Usai Pergoki Pacarnya Makan Chicken Nuggets

Namun, spesies tertentu seperti lele, teripang, dan laba-laba memiliki mekanisme ventilasi alternatif, di mana mereka menggunakan usus belakangnya.

Hal ini, berguna untuk mengoksigenasi agar dapat bertahan dalam keadaan darurat, dan disebut dengan ventilasi enteral melalui anus, atau EVA.

"Rektum memiliki jaringan pembuluh darah halus tepat di bawah permukaan lapisannya, yang berarti obat yang diberikan melalui anus siap diserap ke dalam aliran darah," ujar Ryo Okabe yang merupakan salah satu peneliti Jepang.

Baca Juga: Konyol, Ilmuwan AS Berniat Tembak Sperma ke Bulan Demi Cegah Kepunahan Umat Manusia

Mereka terinspirasi oleh proses alami ini, para peneliti Jepang bertanya-tanya apakah oksigen dapat dikirim ke aliran darah.

Para ilmuwan juga mencoba menggunakan perfluorodecalin beroksigen, cairan yang telah terbukti aman dan dalam penggunaan klinis selektif.

Karena, menggunakan persiapan yang sama terhadap hewan-hewan tersebut, kemungkinan besar tidak dapat diterima oleh manusia.

Baca Juga: Konyol, Bos Perusahaan Minta Karyawan Aktifkan Fitur Tanda Baca di Grup WhatsApp

"Pasien dengan gangguan pernapasan dapat memperoleh pasokan oksigen yang didukung dengan metode ini untuk mengurangi efek negatif kekurangan oksigen saat kondisi yang mendasarinya sedang dirawat," ujar peneliti asal Jepang lain yakni Takanori Takebe.

Para ilmuwan asal Jepang itu, kemudian menyatakan bahwa tujuan akhir mereka adalah untuk menetapkan keefektifan teknik pada manusia dalam pengaturan klinis.

Jika manusia dapat disuplai oksigen melalui anus, teknik ini dapat berperan ketika terjadi kekurangan ventilator, dan mungkin dapat menyelamatkan nyawa yang tak terhitung jumlahnya.***

 

Editor: Muhammad Khusaini

Sumber: World of Buzz

Tags

Terkini

Terpopuler