Temuan Kawah Aneh di Mars Diperkirakan Tanda Adanya Kehidupan Kuno

22 April 2021, 07:27 WIB
Kawah aneh di Mars yang kemungkinan besar memiliki tanda kehidupan /Dok. Universitas Brown/NASA

RINGTIMES BALI – Sebuah kawan aneh di Mars diperkirakan mampu mengetahui tanda-tanda kehidupan di planet tersebut.

Sebuah studi tentang kawah tersebut yang tidak disebutkan namanya menunjukan kemungkinan baru tentang masa lalu Mars.

Hal ini pun membuat para Ilmuwan antariksa tertarik untuk mempelajari lebih jauh tentang jika planet yang gersang itu dulunya hangat dan basah, mungkin dapat dihuni oleh makhluk hidup.

Dikutip Ringtimesbali.com dari situs Space.com memperlihat sebuah pesawat ruang angkasa yang mengorbit di Mars menangkap sebuah gambar di kawah Mars yang terletak di dataran tinggi selatan.

Baca Juga: Astronot Ini Pulang ke Bumi Dengan Umur Lebih Muda, Ini Alasannya

Lewat gambaran tersebut, Kawah itu memiliki lebar sekitar 33,5 mil (54 km) yang berasal dari 4,1 hingga 3,7 miliar tahun yang lalu ke periode Noachian.

Lebih lanjut, diperkirakan planet Mars mungkin jauh lebih hangat serta memungkinkan untuk menjadi rumah bagi air dan es, bahan-bahan yang menjadi kunci kehidupan manusia di Bumi.

Dalam penelitian dari Universitas Brown Amerika Serikat mengungkapkan bila kawah tersebut tidak menunjukan tanda-tanda air mampu menembus dinding untuk masuk ke dalam kawah.

Selain itu, para ilmuwan Universitas Brown menjelaskan tidak ada bukti bahwa air tanah adalah sumber pegunungan di dalam kawah, yang mereka temukan.

Baca Juga: Jasad Astronot yang Meninggal di Mars Boleh Dimakan Kru Misi NASA Lainnya

Hal ini membingungkan tim, dan mereka sampai pada penjelasan yang menarik dimana sumber air cair adalah gletser yang mencair dari atas ke bawah.

Tidak diragukan lagi bahwa iklim Mars dulunya lebih hangat dan lebih basah daripada gurun beku di planet ini sekarang.

Namun, hal yang belum jelas adalah apakah Mars memiliki iklim seperti Bumi dengan air yang terus mengalir selama ribuan tahun.

Kemudian apakah sebagian besar suhunya dingin sedingin es dengan periode singkat dari kehangatan dan pencairan.

Baca Juga: Kesepakatan dengan India gagal, China Tempatkan Peluncur Roket di Dekat Perbatasan

Ben Boatwright, Ph.D. Mahasiswa di Brown University, memimpin penelitian tentang sumber air purba di kawah Mars yang tidak disebutkan namanya.

Tim menyimpulkan bahwa pencairan salju dari atas ke bawah dari gletser kuno menciptakan punggung bukit di dasar kawah.

"hal ini akan mendukung iklim Noachian yang lebih dingin dan berpotensi sub-beku dengan hanya pemanasan sementara,” tulis tim peneliti dalam makalahnya yang diterbitkan pada 12 Maret 2021.

“Beberapa studi pemodelan iklim global mendukung suhu Noachian sekitar jauh di bawah titik beku dengan glasiasi berbasis dingin yang terjadi di dataran tinggi selatan. Jadi, Sifat dari iklim Mars Noachian ambeien saat ini diperdebatkan, “sambungnya.***

Editor: Muhammad Khusaini

Sumber: SPACE.COM

Tags

Terkini

Terpopuler