Dalam kitab Mirat Al-Mafatih Syarah Misykat Al-Mashabih, beliau berkata,
(فَقَالَ فِيْهِ وُلِدْتُ وَفِيْهِ أُنْزِلَ) أي الوَحْيُ (عَلَىَّ) أي فَأَصُوْمُ شُكْراً لِهَاتَيْنِ النِّعْمَتَيْنِ
Dari Abu Qatadah Al-Anshar bahwa Rasulullah SAW ditanya tentang puasa hari Senin. Beliau menjawab, '(Karena) saat itu aku dilahirkan dan saat itu aku dituruni wahyu.' (HR. Muslim).
"(Di saat itu aku dilahirkan dan saat itu aku diberi wahyu) maka aku berpuasa sebagai ungkapan syukur untuk kedua nikmat tersebut."
Baca Juga: Cek Segera, Bansos PKH Tahap 4 Bulan Oktober 2020 Bank BRI,BNI,dll Cair Hari Ini
Keterangan ini menunjukkan bahwa Rasulullah SAW mensyukuri hari lahirnya dengan cara beribadah, yaitu ibadah puasa.
2. Beramalan Saleh, Besedekah dan Berbahagia
Memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad SAW dapat dirayakan dengan rasa syukur dan amalan kebaikan apapun.
Seperti misalnya, khataman Al-Qur'an, mengadakan santunan pada anak yakim piatu dan dhua'fa, atau dengan memberikan sedekah berupa makanan kepada orang-orang sekitar yang membutuhkan.
Baca Juga: Ade Londok Tak Minta Maaf, Sempat 'Diwarning' Ridwan Kamil, Pasca Viral Hujat Bapak Bonceng Anaknya