Network
RINGTIMES BALI - Naiknya popularitas tanaman hias menjadikan harga tanaman hias seperti Janda Bolong naik berkali lipat.
Tanaman hias Monstera Delicosa atau yang lebih dikenal masyarakat dengan nama Janda Bolong tengah menjadi trend center.
Popularitas tanaman ini semakin meningkat semenjak adanya pandemi yang mengharuskan masyarakat untuk lebih banyak berdiam di rumah dan meminimalkan aktivitas di luar.
Baca Juga: Tidak Hanya Berpenghasian Rp 100 Juta, Kenneth William Juga Seorang Mahasiswa
Berkebun menjadi salah satu aktivitas yang banyak digemari masyarakat untuk menghilangkan stress sekaligus menjaga lingkungan tetap sehat.
Janda Bolong sejatinya tidak berbunga, namun memiliki daun yang unik karena penuh dengan lubang.
Hal ini sesuai dengan asal mula namanya, yaitu 'ro dho bolong' yang artinya daun dengan banyak lubang. Seiring waktu orang-orang menyebutnya 'rondho bolong' akibat degradasi tuturan verbal, lalu dialih bahasakan dalam bahasa Indonesia menjadi Janda Bolong.
Baca Juga: Dolar AS Terkapar, Rupiah Ngamuk Kuasai Pasar Asia dan Global
Popularitas Janda Bolong yang semakin naik membuat para kolektor rela menghargai tanaman hias ini hingga ratusan juta untuk mengkoleksinya, sebagaimana dimuat dalam artikel sebelumnya di PORTAL JEMBER dengan judul Harga Janda Bolong Menggila Ratusan Juta, Chef Juna Siagakan 2 Anjing Penjaga
Dampak baiknya, semakin lebih banyak lagi masyarakat yang membudidayakan Janda Bolong dari semua lapisan masyarakat.
