Ringtimes Bali. Terkini, Korban meninggal akibat gempa Turki dan Suriah menembus 11 ribu jiwa dan korban meninggal di Turki total 8.574, di Suriah ditemukan korban meninggal 2.662. Kiper klub liga 2 Turki ditemukan meninggal.
Presiden Turki Erdogan yang telah mendeklarasikan status darurat selama 3 bulan, berkunjung ke Provinsi Kahramanmaraş, salah satu provinsi yang mengalami kerusakan parah akibat gempa 7,8 SR.
Di sela-sela kunjungan, Erdogan meyakinkan penanganan dan bantuan akan berlanjut maksimal dan merata di seluruh provinsi yang terdampak, musim dingin sepertinya mengganggu proses penanganan, evaluasi reruntuhan, dan penyaluran bantuan.
Baca Juga: Cristiano Ronaldo Ulang Tahun Ke-38, Ini Sederet Prestasi CR7 Hingga Dijuluki GOAT
Korban Gempa Turki Tembus 11 Ribu Jiwa Meninggal
Erdogan menyatakan permintaan dari seluruh dunia mengenai bantuan untuk Turki saat ini. Status darurat 4 sudah dirilis Erdogan sejak Senin, 6 Februari 2023. Ahmet Eyüp Türkaslan, kiper klub Yeni Malatyaspor, klub Liga 2 Turki (TFF First League), ditemukan meninggal di reruntuhan apartemen.
Dilansir dari akun instagram official klub @yenimalatyaspor, pesan dan ucapan duka untuk Ahmet atas perjalanan hidupnya hingga usia terakhir.
Kabar pemain lain, Menurut keterangan akun Instagram jurnalis Afrika, @SaddickAdams, mantan pemain Chelsea dan Newcastle, Christian Atsu ditemukan tim penyelamat setelah sempat dikabarkan menghilang di tengah reruntuhan bangunan akibat Gempa Turki.
Atsu yang kini memperkuat klub Super Lig Turki, Hatayspor, terjebak di antara puing-puing gedung di Kota Hatay. Atsu berada di lantai 9 dalam gedung yang kolaps akibat gempa, pria berusia 31 tahun itu sedang bersama 9 pemain lain dan 2 ofisial klub.
Baca Juga: Mantan Pemain Newcastle United dan Chelsea Ditemukan Pasca Gempa Turki
Kabar terakhir, Christian Atsu dilarikan ke rumah sakit akibat cedera kaki kanan dan sulit bernafas.
Turki merupakan negara rawan gempa, 2 patahan aktif, patahan Anatolia Utara dan patahan Anatolia Timur, Terakhir gempa menguncang Turki pada 1939, sebesar 7,9 SR menewaskan 32 ribu jiwa.***