Tuntutan Pedro Castillo hanya 18 Bulan, Rakyat Peru Marah

- 17 Desember 2022, 16:10 WIB
Pedro Castillo.
Pedro Castillo. /Reuters/

RINGTIMES BALI- Eks Presiden Pedro Castillo dijatuhkan hukuman penjara selama 18 bulan oleh Mahkamah Agung Peru usai dimakzulkan dan ditahan pada kamis 15 Desember 2022 lalu.

Hakim Mahkamah Agung Peru memerintahkan penahanan diperpanjang hingga Juni 2024.

Keputusan ini muncul usai Hakim Mahkamah Agung mengabulkan permintaan jaksa penuntut umum untuk menahan eks presiden Pedro Castillo.

Baca Juga: Malaysia Ditimpa Longsor, PM Anwar Ibrahim Meninjau untuk Pertama Kalinya

Pedro Castillo dianggap berpotensi melarikan diri usai mencoba mencari suaka di kedutaan Meksio di Lima.

Sebelumnya, Pengadilan Peru menolak permohonan pembebasan Castillo.

Penolakan tersebut ditegaskan oleh Cesar Martin selaku Hakim Mahkamah Agung Peru.

 

“Membatalkan permohonan kasasi yang diajukan kuasa hukum terdakwa,” ungkap Hakim Cesar Martin dikutip dari laman Aljazeera pada 17 Desember 2022.

Baca Juga: 5 Komoditas Utama yang Indonesia Impor dari Selandia Baru tahun 2021

Penangkapan Pedro Castillo tak lama usai parlemen memakzulkan pemimpin berhaluan kiri itu pada 7 Desember 2022 lalu.

Usai penahanan, Pedro Castillo mengucap sumpah kepada pengadilan ia tak bakal menyerah atas jabatannya.

Terjadinya dinamika yang bergejolak dalam pemerintahaan ketika Pedro Castillo mengumumkan akan membubarkan kongres dan membentuk pemerintahan darurat.

Baca Juga: 100 Ribu Perawat di Inggris Mogok Kerja, Begini Tanggapan Pat Cullen

Pedro Castillo juga menyerukan pemilihan parlemen guna membuat konstitusi baru.

Atas aksi yang dilakukan Eks Presiden Peru tersebut. menyebabkan pengunduran diri dari sejumlah anggota kabinetnya.

Tak hanya itu Pedro Castillo dikecam habis-habisan oleh para petinggi lain.

Usai penahanan Pedro Castillo, maka posisi Presiden Peru langsung diisi oleh Dina Boluarte selaku wakil presiden.

Baca Juga: Tembak Gadis Palestina Berusia 16 Tahun, Militer Israel : Hal Ini Karena Ketidaksengajaan

Sejak saat itu, demonstrasi meluas di Peru selama beberapa hari. Para pendukung mendesak pengadilan membebaskan Castillo.

Para demonstran yang pro terhadap Pedro Castillo menilai jika pengangkatan Dina Boluarte merupakan permainan kotor.

Atas demonstrasi yang terjadi di Peru, kerusuhan antara pengunjuk rasa dan aparat keamanan tak terbendung lagi.

Baca Juga: 5 Komoditas Utama yang Indonesia Ekspor ke Uzbekistan Tahun 2021

Terkonfirmasi terdapat tujuh orang demonstran tewas akibat ditembak oleh aparat keamanan.

Menanggapi represif aparat, Pedro Castillo meminta polisi dan militer berhenti bertindak keras terhadap demonstran.

“Saya mendesak angkatan bersenjata dan polisi nasional meletakkan senjata dan berhenti membunuh orang-orang yang haus akan keadilan,” ujar Pedro Castillo.***

 

Editor: Annisa Fadilla


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah