Tragedi Mahsa Amini, Iran Bubarkan Polisi Moral Usai Gelombang Unjuk Rasa

- 5 Desember 2022, 13:45 WIB
Mahsa Amini.
Mahsa Amini. /REUTERS/Dylan Martinez/

Baca Juga: Babak Baru Tepi Barat, Dari Bentrokan Berujung Saling Luncurkan Roket antara Israel dan Palestina

Presiden Ebrahim Raisi pada 3 Desember 2022 mengatakan demikian.

Pondasi republik dan keislaman iran secara konstitusi bersifat mengakar tetapi ada metode penerapan konstitusi yang bisa fleksibel.

Tahun 1983 kewajiban berjilbab mulai diberlakukan. Polisi moral mulai menjatuhkan peringatan kepada perempuan 15 tahun lalu sebelum mulai bertindak tegas.

Polisi moral berpenampilan hijau dan perempuan bercadar hitam.

Baca Juga: Usai Menutupi Kematian Pejabat, Eks Kepala Keamanan Nasional Korea Selatan Akhirnya Ditahan

Iran mengalami perubahan kebijakan terkait cara berpakaian dari siapa yang memimpin.

Rezim presiden Hassan Rouhani yang beraliran moderat. Kebijakan berpakaian yang bebas namun tetap sopan menjadi hal yang umum.

Akan tetapi sejak rezim Presiden Ebrahim Raisi yang beraliran ultra konservatif. Semua lembaga negara harus menegakkan hukum jilbab yang ketat.

Presiden Ebrahim Raisi mengklaim bahwa nilai budaya dan agama masyarkat menjadi strategi musuh Iran dan Islam saat ini. ***

Halaman:

Editor: Annisa Fadilla


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah