4 Fakta Unik Hari Raya Galungan, Tidak Semua Umat Hindu di Bali Mengetahuinya

- 9 November 2021, 10:48 WIB
4 Fakta Unik Hari Raya Galungan Tidak Semua Umat Hindu di Bali Mengetahuinya
4 Fakta Unik Hari Raya Galungan Tidak Semua Umat Hindu di Bali Mengetahuinya /Instagram @mypreciouslife2019/

RINGTIMES BALI - Hari Raya Galungan adalah salah satu hari raya besar agama Hindu yang dirayakan oleh hampir seluruh umat Hindu di Bali dan juga dirayakan oleh umat Hindu di Indonesia .

Hari Raya Galungan dirayakan setiap Rabu atau Budha Kliwon Wuku Dungulan dalam perhitungan kalender Bali yang jatuh setiap 210 hari sekali dan diperingati sebagai kemenangan dharma melawan adharma atau kemenangan kebaikan melawan kejahatan .

Di balik kemeriahan Hari Raya Galungan ini ada hal-hal unik yang mungkin tidak semua orang mengetahuinya.

Dari sekian banyaknya hal unik tentang Galungan, Berikut ini akan diulas 4 fakta unik tentang Galungan dikutip dari kanal YouTube Hindu Bali Channel:

Baca Juga: Jelang Galungan dan Kuningan, Pemprov Bali Gelar Pasar Rakyat hingga Minggu 7 November, Cek Lokasinya

1. Sejarah hari raya Galungan

Berbicara tentang sejarah pastinya tidak ada yang tahu sejak kapan Galungan mulai dirayakan. Menurut lontar purana Bali Dwipa, Galungan dirayakan pertama kali purnama kapat atau Rabu Kliwon Dungulan pada 882 Masehi atau tahun Saka 804.

Saat itu digambarkan Pulau Bali bagaikan indra loka.

2. Galungan pernah tidak dirayakan bertahun-tahun

Entah mengapa perayaan hari besar umat Hindu pernah tidak dirayakan bertahun-tahun di Bali. Hal ini menyebabkan banyak raja-raja di Bali kala itu banyak yang wafat di usia muda.

Selain itu Pulau Dewata banyak diserang bencana dan wabah hal ini ditulis dalam lontar Sri Jaya Kashunu. Hingga pada masa pemerintah Raja Sri Jaya Kashunu perayaan galungan kembali dirayakan.

Dikisahkan Raja Sri Jaya Kashunu saat melakukan tapa dan mendapatkan pawisik atau sabda suci dari Dewi Durga, dari wangsit terungkap alasan berbagai keanehan yang terjadi selama ini, jika rakyat Bali telah melupakan peringatan galungan.

Atas perintah Raja Sri Jaya Kashunu galungan kembali dirayakan hingga kini.

Baca Juga: Makna Potong Babi di Hari Raya Penampahan Galungan bagi Umat Hindu, Lambang Rajas dan Tamas

3. Mitologi Galungan

Secara mitologi diceritakan dahulu di Bali ada Raja bernama Maya Denawa, raja yang sangat sakti ini kerap berbuat Adharma atau kejahatan.

Berkat kesaktiannya ia menguasai Bali dan daerah lainnya, Maya Denawa memerintahkan rakyat untuk memuja dirinya. Namun para dewa dilarang dipuja dan banyak pura dan tempat suci yang dihancurkannya.

Kelakuannya yang sudah kelewat batas membuat rakyat resah hingga ada seorang pemuka agama yang bernama Empu Sangkul Putih bersemedi untuk memohon petunjuk dari Yang Maha Kuasa.

Hingga ia mendapatkan pawisik atau sabda suci agar pergi ke tanah Jawa untuk meminta bantuan. Empu Sangkul putih kemudian melaksanakan wangsit tersebut dan mendapatkan bantuan.

Menurut mitologi bantuan itu diberikan oleh Dewa Indra. Singkat cerita terjadi pertempuran antara kubu Maya Denawa dengan Dewa Indra hingga Maya Denawa kekalahan.

Raja yang kejam itu beberapa melakukan tindakan licik namun tetap saja kalah, hal inilah yang menjadi dasar peringatan hari raya Galungan bahwa dharma kebaikan akan mampu mengalahkan adharma atau kejahatan.

Baca Juga: Deretan Hari Suci Rainan Hindu November 2021, Salah Satunya Galungan dan Kuningan

4. Filosofi Galungan

Seperti yang digambarkan dalam mitologi, hari raya galungan dirayakan untuk memperingati Dewa Indra yang mengalahkan Maya Denawa atau kebaikan melawan kejahatan.

Namun inti dari perayaan ini adalah manusia harus mampu mengendalikan hawa nafsu yang dapat mengganggu ketentraman batin dan kehidupan.

Hawa nafsu tersebut dibagi tiga yaitu:

- Kala Amangkurat

Bermakna nafsu ingin berkuasa yang berujung keserakahan ingin memerintah dan ingin mempertahankan kekuasaan kendati menyimpang.

- Kala Dungulan

Bermakna nafsu ingin merebut semua yang dimiliki orang lain

- Kala Galungan

Nafsu menang dengan menggunakan segala cara

Baca Juga: Sambut Galungan 2020 dengan Lagu Lolot Galungan lan Kuningan

Makna hari Raya Galungan juga tertulis dalam lontar Sundari Gama yang artinya Rabu Kliwon Dungulan namanya Galungan arahkan bersatunya rohani supaya mendapatkan pandangan yang terang untuk melenyapkan kekacauan pikiran.

Jadi Inti dari galungan adalah menyatukan kekuatan rohani agar mendapatkan pikiran yang terang.

Demikian pembahasan fakta unik dari Hari Raya Galungan semoga dapat menambah wawasan.***

Editor: Rani Purbaya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x