RINGTIMES BALI - Slamet seorang mantan narapidana (napi) kasus narkotika yang dibina Lapas Kelas IIB Tuban melakukan cara yang unik saat mendapatkan asimilasi dari rumah.
Biasanya anggota keluarga akan menunggu para tahanan yang mendapatkan pembebasan bersayarat atau asimilasi.
Namun lain halnya dengan Slamet, ia melakukan nazar dengan berlari maraton dari Lapas Tuban yang berada di kota menuju rumahnya di Kecamatan Plumpang yang berjarak 20 km.
Baca Juga: Polda Bali Tangkap Komplotan Pembobol Skimming, Dikendalikan Napi Bule Lapas Kerobokan
Aksi unik ini dilakukan Slamet yang merupakan mantan anggota TNI ini.
Untuk meluapkan kegembiraannya ia rela melakukan lari maraton tersebut.
Ia menempuh jarak 20 km dalam sekali etape tanpa istirahat.
Slamet mengaku tidak ada persiapan khusus untuk melakukan lari maraton sebab dirinya mengaku sudah terlatih melakukan lari pagi dan sore di lapangan Lapas Tuban.
Baca Juga: Polda Bali Ringkus Pengedar Narkoba, Sabu Berasal dari Lapas Kerobokan
“Saya sudah mempersiapkan ini dengan latihan setiap hari di Lapas. Ini juga nazar saya sebagai syukur telah mendapatkan Asimilasi di rumah,” ungkapnya dikutip dari laman ditjenpas.go.id, Rabu 14 Juli 2021.