Raden Ngabehi Ronggowarsito, seorang Pujangga Besar dari Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat menuliskan Satrio Piningit adalah anak dewa yang berwujud manusia.
Wujudnya tidak berbeda sebagaimana manusia pada umumnya. Ciri-ciri Satrio Piningit seperti dewa, namun tampil berbadan manusia, berparas seperti Batara Kresna, berwatak seperti Baladewa, dan bersenjata trisula wedha.
Berparas seperti Batara Kresna berwatak seperti Baladewa memiliki arti bahwa paras Satrio Piningit itu seperti batara kresna, yakni tampan, berwibawa. Namun Satria Piningit juga berawatak tegas seperti baladewa.
Dia juga dikenal sebagai figur yang sakti mandraguna tanpa aji-aji (bait 162). Bersenjata trisula wedha memiliki arti sebagai tiga karakter yang melambangkan kebajikan.
Secara garis besar bisa dimaknai tiga menjadi satu, seperti ilmu, amal dan iman, bumi, langit, dan isinya: kiri, kanan, tengah: bener, jejeg, dan jujur, atau apa pun yang secara filsafat mengandung makna tiga menjadi satu.
Hal ini, sesuai dengan derajat dewa, sehingga berkelakuan mulia seperti dewa.
Satrio Piningit merupakan sosok pemimpin yang merangkum tiga karakter kepemimpinan. Pertama, Satria Bayangkara yaitu sosok pemimpin yang bersikap adil, berjiwa pemaaf terhadap lawan-lawan politiknya dan mengayomi.
Kedua, Satria Panandita merupakan sosok pemimpin yang religius, jujur, adil, tegas, dan pengemban amanah kemaslahatan umat.
Baca Juga: Heboh Ramalan Jayabaya 2021, Orang Jahat Naik Pangkat, Rakyat Kecil Tersingkir