Deddy Corbuzier Singgung Konten Pamer Harta Lebih Disenangi Netizen daripada Pendidikan

- 15 April 2021, 16:51 WIB
Deddy Corbuzier menanggapi konten pamer harta Atta, Raffi, dan Andre. Menurutnya itu karena netizen Indonesia suka konten seperti itu
Deddy Corbuzier menanggapi konten pamer harta Atta, Raffi, dan Andre. Menurutnya itu karena netizen Indonesia suka konten seperti itu /Tangkapan Layar YouTube/Deddy Corbuzier

Baca Juga: Atta dan Aurel Bulan Madu ke Bali Naik Private Jet, Netizen: Pasangan Berkelas

“Kalo Anda tonton videonya bung Ade Armando hanya di depan, gak sampe habis, anda gak dapet intinya,” ucap mantan mentalist, Deddy Corbuzier.

“Jadi, bung Ade Armando pertamanya memang julid, tapi setelah setengah ke belakang beliau menjelaskan kenapa hal ini penting untuk didengarkan kenapa pamer-pamer kemewahan artis-artis ini tidak baik itu dijelasin,” lanjutnya.

Deddy Corbuzier membantu menjelaskan kepada publik mengenai inti dari kritik yang dilayangkan oleh Ade Armando, salah satunya dapat menyebabkan radikalisme.

“Pameran-pameran kekayaan ini bisa membuat perbedaan yang sangat jauh, bisa membuat akar-akar radikalisme, bisa membuat orang yang tidak punya membenci orang kaya dan bahkan tidak memberi motivasi untuk mereka menjadi kaya tapi membenci, bahkan membuat kelompok-kelompok yang nanti akan menciptakan kerusuhan karena melihat pameran kekayaan,” jelas Deddy Corbuzier.

Deddy Corbuzier juga menyinggung masyarakat yang kini dianggap berlomba-lomba untuk terlihat kaya dan hobi memamerkan harta di media sosial.

"Dulu hal ini tidak terjadi, kenapa tidak pernah terjadi? karena tidak ada sosial media, sekarang orang yang gak kaya aja bisa pura-pura kaya, foto di depan mobil orang, ya kan, pamer-pamer padahal bukan punya dia, kenapa? karena berlomba-lomba untuk kaya," kata Deddy Corbuzier.

Deddy Corbuzier kemudian menyampaikan pendapatnya dari sudut pandang lain, yakni sebagai sesama pembuat konten YouTube.

Menurut Deddy Corbuzier, konten pamer kekayaan tidak sepenuhnya bisa disalahkan sebagai penyebab kerusakan bangsa Indonesia. Melainkan pola pendidikan Indonesia yang dianggap masih jauh tertinggal.

“Nah pamer-pamer kekayaan ini ditonton oleh netizen Indonesia, disukai, disenangi, digandrungi oleh netizen Indonesia, acara saya juga bungkus lama-lama, kenapa? karena terlalu edukatif, tapi kalau Anda isinya cuma joget-jogetan, ketawa, ngalay-ngalay ditonton," pungkas Deddy Corbuzier.

Halaman:

Editor: Muhammad Khusaini


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x