Komnas Perempuan Kritik Atta Ingin Punya 15 Anak, 'Saya dan Istri Bahagia yang Ganggu Ga Ngaruh'

- 11 April 2021, 15:19 WIB
Komnas Perempuan mengkritik Atta Halilintar soal pernyataan 'suara suami dari tuhan' dan keinginannya miliki 15 orang anak.
Komnas Perempuan mengkritik Atta Halilintar soal pernyataan 'suara suami dari tuhan' dan keinginannya miliki 15 orang anak. /Tangkapan Layar Instagram/@aurelie.hermansyah

Baca Juga: Aurel Menangis saat Lagu Cinta Tanpa Syarat Dinyanyikan Anang di Akadnya

Baca Juga: Atta Ingin Punya 15 Anak dari Aurel, Krisdayanti: Ngarang, Itu Pinggul Bisa Patah

“Itu dipengaruhi oleh faktor budaya dan juga agama, saya menduga pernyataan semacam itu berangkat dari nasihat perkawinan selama ini yang tidak seimbang antara laki dan perempuan, oleh karena itu kita seharusnya sudah mulai membangun relasi keluarga yang setara dan adil serta menyetarakan posisi perempuan di dalam kemanusiannya” lanjutnya.

Selain pernyataan Atta Halilintar soal suara suami adalah suara tuhan, keinginannya memiliki 15 orang anak juga mendapat respon dari Komnas Perempuan.

Menurut Imam Nahei, memiliki seorang anak dan memutuskan jumlah anak yang ingin dimiliki merupakan bagian dari hak asasi manusia dan tidak bisa diputuskan secara individu.

“Sesungguhnya memiliki anak itu adalah bagian dari hak asasi manusia, ya, mau memiliki anak ataupun tidak mau memiliki anak atau ingin memiliki sejumlah anak itu adalah bagian dari hak asasi manusia, tetapi ketika dia berelasi dengan orang lain, maka dia juga dibatasi dengan hak asasi orang lain itu,” pungkasnya.

Bahkan dalam rumah tangga, istri berhak memutuskan apakah ia menginginkan seorang anak atau tidak dan memutuskan jumlah anak yang akan ia lahirkan.

“Suami memiliki keinginan untuk memiliki anak lebih dari 1 itu adalah hak asasi dia, tapi perempuan juga memiliki hak asasi yang sama bahkan untuk tidak memiliki anak atau memilih berapa jumlah anak yg ia inginkan,” jelas Imam Nahei.

Selain itu, Imam Nahei menerangkan bahwa memiliki 15 orang anak dapat berpotensi melanggar hak reproduksi perempuan dan secara kesehatan dapat mengganggu sistem reproduksi perempuan.

“Memang harus dilihat dalam banyak sisi ya, secara kesehatan, kalau kita lihat isu-isu kesehatan reproduksi perempuan, memang memiliki banyak anak itu berpotensi mengganggu kesehatan reproduksi perempuan," lanjutnya.

Halaman:

Editor: Muhammad Khusaini


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x