RINGTIMES BALI - Seorang wanita hamil asal Malaysia tewas digorok sang suami setelah ia ketahuan selingkuh.
Wanita hamil asal Malaysia tersebut dinyatakan tewas di tangan suaminya setelah ia mengetahui sang istri selingkuh di belakangnya.
Tewasnya wanita hamil asal Malaysia ini dilaporkan Kapolsek Tawau Asisten Komisaris Peter Umbuas pada 9 Maret pukul 19.06 waktu setempat.
Baca Juga: Mayangsari Sebut Selingkuh Bagian dari Iman, Netizen: Coba Tolong di Jelaskan
Segera setelah merek mendapat kabar tewasnya wanita Hani asal Malaysia itu mereka bergegas ke tempat kejadian perkara (TKP), sebelum memburu sang suami yang sudah terlebih dahulu kabur usai gorok sang istri.
Peter mengatakan, peristiwa tragis itu diperkirakan terjadi pada pukul 17.00 waktu setempat.
Korban wanita hamil tersebut diidentifikasi bernama Norhasnah Sahanin (20) ditemukan tewas di ruang tamu rumah bersama buruh tani dekat Pos Pemeriksaan Kampung Tanah Merah, Kilometer 50, Jalan Tawau-Semporna.
Ketika poliisi tiba di tempat kejadian, suami wanita hamil tersebut kabur.
Namun, polisi berhasil menangkap suami korban pada pukul 12.05 dini hari waktu setempat.
Sang suami sempat bersembunyi selama tujuh jam di sebuah perkebunan kelapa sawit yang terletak tujuh kilometer dari lokasi kejadian.
Bersamaan dengan penangkapan tersebut, mereka berhasil menyita barang bukti berupa parang sepanjang 68 sentimeter dengan sarung parang biru dan celana panjang.
Mengenai motif pembunuhan tersebut, Peter menjelaskan bahwa tersangka melakukan aksi kejam itu karena mengetahui istrinya telah selingkuh hingga hamil .
Sang suami diduga terbakar api cemburu. Selain itu ia juga mendesak si wanita hamil untuk menceritakan tentang masalah perselingkuhan tersebut, namun si wanita hamil menolak.
Baca Juga: Akibat Selingkuh, Seorang Pria Usia 51 Tahun Nekad Membunuh Istrinya
Peter mengatakan, hasil pemeriksaan awal terhadap tubuh si wanita hamil ditemukan adanya luka di bagian belakang leher, diduga akibat senjata tajam.
Saat ini sang suami sudah ditahan selama tujuh hari untuk penyelidikan lebih lanjut.***