Sampai di rumah, suami menuduhku ingin membuang ibunya. Kami berdiam-diaman selama setengah bulan bahkan suamiku minta cerai.
Sebulan kemudian kami mengunjungi ibu mertua, sempat terlintas ia akan meminta pulang dan menyalahkanku. Tapi ternyata kenyataannya justru sebaliknya.
Ibu mertua justru menyambut kami dengan semangat. Ia tampak lebih sehat dan bahagia, bahkan berkata sangat senang di panti jompo.
Ibu mertua sangat senang karena ada yang mengurus, banyak teman dan semua baik kepadanya.
Ibu mertua justru berterima kasih kami sudah membawanya ke panti jompo. Kami hanya tersenyum bahagia.
Akhirnya kami sepakat mengunjungi ibu mertua setiap hari agar ia tidak meras ditinggalkan di panti jompo tersebut.***