Network
RINGTIMES BALI - Setiap orang pasti ingin menikah untuk mendapatkan kebahagiaan, seperti yang dialami seorang janda yang menikahi duda kaya berikut ini.
Ia mengharapkan kebahagiaan bagi dirinya dan anak-anaknya setelah menikah dengan pria yang mendekatinya yang ternyata seorang duda kaya.
Namun kebahagiaan pernikahan sepertinya hanya impian belaka, ia merasakan duka bahkan harus berpisah dengan anaknya usai menikah, seperti dikutip RINGTIMES BALI dari video yang diunggah kanal YouTube Mbak Meida pada 5 Maret 2021.
Dalam kisah yang dikirimkan melalui DM Instagram tersebut, wanita ini menceritakan kisahnya berikut ini:
Saya seorang janda berusia 37 tahun dengan 2 anak berusia 13 tahun dan 6 tahun, suami saya meninggal 6 tahun yang lalu karena sakit.
Saya mendirikan usaha kecil-kecilan untuk memenuhi kebutuhan hidup kami. Saat itu saya didekati seorang duda berusia 49 tahun dengan 2 anak beusia 23 tahun dan 17 tahun.
Baca Juga: Sebelum Meninggal Rina Gunawan Sampaikan Pesan Haru untuk Teddy Syah
Diawal perkenalan kami, saya menyadari kedua anaknya tidak menyukai saya. Namun saya melihat dia sebagai pria yang dewasa dan sayang pada anak-anak saya.
Setelah menikah saya malah mendapati kenyataan yang tidak sesuai harapan, sepertinya semua yang ditunjukkan suami saya selama ini hanya kedok belaka.
Ia melarang saya mengajak anak-anak untuk tinggal bersamanya. Bahkan lama-lama ia bersikap dzolim dan tidak pernah memberi saya nafkah lahir.
Baca Juga: 5 Kebiasaan Penyebab Jatuh Miskin, Nomor 5 Paling Banyak Dilakukan
Saat saya meminta uang, ia mengatakan jika saya tidak perlu membawa uang karena semua kebutuhan telah terpenuhi dan saya hanya di rumah saja.
Suami saya sangat kaya dan bergelimang harta, namun semua hartanya hanya diberikan kepada anak-anaknya saja.
Sungguh kenyataan yang perih, ia hanya datang saat menginginkan hubungan intim dengan saya. Saya pun hanya dianggap seperti pembantu di rumah ini.
Baca Juga: Rina Gunawan Beri Pesan Terakhir Sebelum Meninggal, Teddy Syach Terpaksa Melanggar: Saya Tidak Kuat
Saya sangat bingung apa yang harus saya lakukan. Saya hanya ingin bahagia dan bisa berkumpul bersama anak-anak saya.***
