Teknologi ini tidak hanya lebih mencolok, tetapi juga menjadi intuitif. Menggunakan kecerdasan buatan untuk bereaksi secara real-time, pakaian pintar ini berubah dengan konsumen, mempelajari preferensi dan perilaku mereka, dan kemudian mendahului kebutuhan mereka.
Baca Juga: Dijamin Cara Ini Bisa Membuat Hubungan Semakin Awet dan Harmonis
Mengubah konsep ini menjadi kenyataan, pengembangan terbaru merek fesyen berkinerja tinggi teknologi jaket yang menggunakan AI untuk memanaskannya secara otomatis ke suhu optimal.
Dan kemudian saat industri fesyen bergulat dengan pertanyaan tentang konsumsi berlebihan, strategi mereka harus fokus pada digitalisasi, yang menawarkan jalur baru bagi konsumen yang masih mencari cara untuk terlibat dengan merek pakaian.
Dunia mode digital dan immaterial menawarkan peluang bagi merek untuk menggunakan kreativitas mereka. Misalnya, desainer 3D yang berbasis di London, Catherine Taylor, menciptakan pakaian virtual hiper-realistis yang saat dianimasikan, masih memiliki gerakan dan sifat fisik kain asli.
Baca Juga: Ternyata Artis Ini Pernah Diinjak dan Diludahi Pacarnya Sendiri
Sementara industri lain telah menggunakan alat digital seperti rendering 3D, pembelajaran mesin, dan kecerdasan buatan, mode tetap terikat pada taktilitas dan fisik. Ini semua bisa berubah.
6. Rantai Pasokan Akan Menjadi Transparan
Nate Peltonen, Pedagang Senior, Mens At Everlane
Kita hidup di masa di mana budaya drop dan fast fashion masih berkembang, namun jelas bahwa planet kita sedang dalam krisis.