Jangan Menyapu Malam Hari, 5 Pantangan Bagi Orang Jawa Ini Harus Kamu Tahu!

- 20 Desember 2020, 06:15 WIB
Jangan Menyapu Malam Hari, 5 Pantangan Orang Jawa Ini Harus Kamu Tahu!
Jangan Menyapu Malam Hari, 5 Pantangan Orang Jawa Ini Harus Kamu Tahu! /pixabay/masbet

RINGTIMES BALI - Suku Jawa meruapakan suku terbesar di Indonesia yang berasal dari Jawa Tengah, Jawa Timur dan Daerah Istimewa Yogyakarta. n. Budaya Jawa mengutamakan keseimbanga, keselarasan dan keserasian dalam kehidupan sehari-hari. Ada beberapa pantangan bagi orang Jawa yang diajarkan sejak kecil.

Budaya Jawa menjunjung tinggi kesopanan dan kesederhanaan. Bagi orang Jawa khususnya orang tua, ungkapan "ora ilok" adalah kata yang mujarab untuk mengingatkan sesuatu pada anak-anaknya. Utamanya mengenai pantangan bagi orang Jawa.

Kata "ora ilok" bermakna tidak boleh,tidak baik atau tidak sopan. Masyarakat Jawa dikenal banyak memiliki perhitungan dan aturan dalam kehidupan sehari-hari. Yang mana dalam aturan tidak tertulis tersebut, ungkapan ora ilok seringkali diekluarkan saat orang tua memberikan nasehat kepada anak-anak dan cucunya. Ungkapan ini biasanya berisi pantangan bagi orang Jawa.

Baca Juga: Mitos Mendengar Suara Tokek di Malam Hari, Mulai dari Keberuntungan Hingga Pertanda Kematian

Akan selalu ada akibat baik jika kita mematuhi apa yang dicapkan orang tua. Sebagaimana dikutip RINGTIMES BALI dari video yang diunggah kanal YouTube Nusantube pada 19 Desember 2020,  berikut 5 pantangan orang Jawa yang perlu diketahui.

1. Jangan Duduk di Tengah Pintu

Orang-orang tua Jawa melarang anaknya duduk ditengah pintu terutama anak gadisnya. Bukan tanpa sebab orang tua Jawa melarang anak gadisnya duduk di tengah pintu, hal tersebut dipercayai akan menyulitkan anak gadisnya mendapatkan jodoh.

Seorang gadis tidak pantas jika duduk ditengah pintu dengan gadis-gadis yang lain. Dikhawatirkan akan bercanda berlebihan dan tertawa keras. Dalam budaya Jawa hal itu dianggap tidak sopan, tentu saja orang tua pria tidak akan membiarkan anaknya menikahi gadis yang tidak sopan.

Baca Juga: Ngeri.. Jangan Lupa Lepas Tali Pocong, Ini 5 Mitos Kuburan yang Dipercaya Masyarakat Indonesia

2. Jangan Menyapu Di Malam Hari

Orang tua dahulu melarang anaknya menyapu di malam hari, mereka menganggap tidak pantas untuk dilakukan. Banyak waktu lain yang bisa dipilih untuk melakukan bersih-bersih, alangkah lebih baiknya jika menyapu dilakukan pada waktu pagi, siang atau sore hari.

Menyapu di malam hari menimbulkan bunyi-bunyi dan diyakini dapat mengundng mahluk halus, selain itu juga dipercaya akan mempersulit untk encari rejeki. 

3. Jangan Makan Buntut, Pantat Ayam (Brutu)

Seringkali orang Jawa melarang anaknya memakan daging ayam bagian brutu. Anak-anak dilarang makan brutu atau pantat ayam dengan dalih bisa menjadi bodoh.

Baca Juga: Penghargaan Kota Inovatif IGA 2020 Diraih Kabupaten Badung, Berikut Penjelasan Bupati

Disisi lain, bagian brutu atau pantat ayam ternyata mengandung banyak lemak. Kemungkinan besar orang tua melarang anaknya makan brutu demi kesehatan anaknya. Jika banyak mengandung lemak akan menyebabkan kolesterol tinggi yang bisa membuat anak-anak serng mengantuk dan tidak fokus belajar dan menjadi bodoh.

4. Jangan Duduk Diatas Bantal, Nanti Pantatnya Bisulan

Orang Jawa identik dengan lesehan. Dari kebiasaan ini anak-anak biasanya menggunakan bantal tidur sebagai alas duduk.

Bukan tanpa sebab oramng tua memberikan nasehat terhadap anaknya. Intinya mitos ini mengajarkan bahwa tidak etis benda untuk dikepala digunakan sebagai alas duduk.

Baca Juga: Stop Pasang Alarm Ponsel Sebelum Tidur , Simak Bahayanya Bagi Tubuh

5. Jangan makan Bersisa Nanti Ayamnya Mati

Banyak sekali larangan orang Jawa kepada anaknya dengan menggunakan kata "ora ilok" termasuk "ora ilok madang nyiso, Mundak pitik e mati" atau dalam bahasa Indonesia "tidak baik makan bersisa, menyebabkan anak ayam mati". Nasehat diatas maksudnya adalah amnusia harus tahu ukuran. Lebih baik nambah ketika makan daripada mengambil banyak tapi bersisa.  Larangan ini juga mengajarkan kita untuk tahudiri, jangan membuang-buang makanan sementara diluar sana banyak manusia yang mengais sisa-sisa makanan.***

Editor: I GA Putu Yuliani Dewi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah