Mitos di Malam Satu Suro, Dilarang Bepergian hingga Banyak Makhluk Halus Bergentayangan

20 Agustus 2020, 11:54 WIB
Ilustrasi malam satu suro./pixabay /

RINGTIMES BALI - Tahun Baru Islam 1 Muharram 1442 H, jatuh pada Kamis, 20 Agustus 2020. Umumnya, momen malam menjelang 1 Muharam oleh masyarakat Jawa disebut juga dengan malam 1 Suro. Malam 1 Suro pun dianggap sakral oleh masyarakat Jawa.

Bahkan  mitosnya malam 1 Suro konon merupakan Lebarannya makluk gaib. Ada sebuah mitos bahwa malam satu suro menjadi malam buruk dalam satu tahun.

Maka dari itu, banyak ritual dan tradisi yang dilakukan untuk menyambut malam sakral tersebut.

Baca Juga: Ini Tata Cara dan Niat Puasa Senin Kamis yang Bertepatan dengan Satu Suro

Masyarakat kejawen jaman dahulu masih meyakini bahwa akan ada musibah dan bencana yang terjadi pada malam 1 Suro. Padahal sebenarnya malam 1 Suro adalah malam penuh kemuliaan untuk umat Islam. Bagi umat Islam, 1 Muharam adalah tanggal yang penting untuk memperingati hijrahnya Nabi Muhammad SAW dari Mekah ke Madinah. 

Tidak hanya melakukan beberapa ritual dan tradisi, banyak juga mitos yang menyelimuti Malam Satu Suro ini. Berikut beberapa mitos di Malam Satu Suro yang banyak berkembang di masyarakat :

1. Dilarang Bepergian Keluar Rumah

Baca Juga: Tayang Perdana, Ini Fakta Film JKDN yang Harus Kamu Tonton di Bulan Muharram

Adanya kepercayaan mistis pun membuat sebagian orang percaya pada mitos dan pantangan yang harus dipatuhi pada malam 1 Suro.

Misalnya saja, masyarakat Jawa percaya lebih baik berdiam diri di rumah pada malam Tahun Baru Jawa ini. Pasalnya, jika nekat pergi ke luar, ada mitos yang menyebut kesialan dan hal buruk akan datang menimpa.

Meski sudah tidak berkembang luas, namun beberapa kalangan masih meyakini bahwa di Malam 1 Suro, arwah leluhur mereka akan pulang ke rumah. Makanya, ada larangan untuk keluar rumah pada malam 1 Suro ini, untuk menyambut arwah leluhur yang datang.

Baca Juga: Laporkan Akun yang Sebarkan Foto Auratnya, Begini Kondisi Artis Five Vi Terkini

2. Tidak Boleh Pindah Rumah

Selain itu, masyarakat Jawa juga pantang pindah rumah pada malam 1 Suro Sebagian orang percaya untuk tidak melakukan pindahan rumah ketika malam 1 Sura lantaran dianggap bukan hari baik.

Serupa dengan pantangan bepergian, pantangan pindah rumah ini juga diyakini akan mendatangkan kesialan jika dilanggar

Baca Juga: Video Tak Senonohnya Trending di Twitter, Siapakah Sosok Zara Adhisty

3. Tidak Mengadakan Pesta 

Sebuah pantangan bagi budaya Jawa jika orang tua menikahkan anaknya pada bulan Sura. Kepercayaan mereka mengatakan, jika tetap dilakukan maka keluarga akan mendapat kesialan. Beberapa juga mengatakan kalau hal itu hanyalah mitos belaka.

Alasannya, jika masyarakat mengadakan pesta pada malam Sura dianggap menyaingi ritual keraton yang akan dirasa sepi.

Baca Juga: Bu Tejo Trending di Twiter, Kok Bisa

4. Tak Boleh Banyak Bicara

Beberapa orang memilih untuk melakukan ritual masing-masing saat 1 Suro. Beberapa orang di antaranya adalah tapa bisu.

Saat mengikuti ritual tapa bisu, yakni mengelilingi benteng Keraton Yogyakarta sangat dipantang untuk berbicara satu kata pun. Makan, minum serta merokok juga sangat dilarang untuk dilakukan saat ritual tersebut. 

Baca Juga: Lagi LDR'an, Simak Yuk Lirik Lagu KIS 'Negara Joh', Pas Banget Buat Kamu Guys

5. Makhluk Halus Bergentayangan

Mitos yang tidak kalah menyeramkan adalah akan banyak makhluk halus bergentayangan pada Malam 1 Suro. Konon, Malam 1 Suro ini identik dengan pestanya makhluk halus, sehingga mereka akan keluar di malam yang dikeramatkan ini. 

Di Indonesia, memang ada berbagai banyak cara yang dilakukan untuk memperingati 1 Muharam atau 1 Suro, misalnya seperti berdoa dan menyantuni anak yatim. Ada pula yang melakukan pawai obor di beberapa daerah dan di masyarakat Jawa merayakan ritual malam 1 Suro.

Baca Juga: Spoiler Manga Boruto Chapter 49 Rilis 20 Agustus: Pertarungan Epik Dimulai

Di beberapa daerah pula, bermacam ritual dalam menyambut “malam yang disucikan” dilakukan. Beberapa masyarakat mengadakan padusan, yaknj mandi bersama di sungai sebagai cara untuk “membersihkan diri” dari aura negatif dan bersiap untuk tahun yang baru.

Selain itu, kegiatan seperti lek-lekan atau tidak tidur semalaman, tudurani (perenungan diri sambil berdoa), tirakatan hingga selamatan dengan menyajikan aneka sesaji juga akan dilakukan. Tempat yang dianggap sakral seperti gunung ataupun petilasan raja-raja juga akan ramai dikunjungi.

Terlepas dari tujuan ritual atau anggapan “suci “ maupun “angker” dari malam 1 Suro, kegiatan itu memiliki makna spiritual dan merepresentasikan secara jelas aoal sakralnya malam tersebut.

Baca Juga: Ramalan Zodiak 20 Agustus 2020 Gemini Cobalah Bersikap Simpati

Ini menandakan beragam budaya dan tradisi yang dimiliki Indonesia masih di genggam erat oleh masyarakat. Hal yang tak boleh dilewatkan adalah mendekatkan diri kepada Tuhan.***(Yuliani Dewi)

Editor: Triwidiyanti Prasetiyo

Tags

Terkini

Terpopuler