Cara Cepat dan Mudah Melunasi Hutang Menurut Primbon Jawa, Ikhlas Adalah Kunci

17 Januari 2022, 18:21 WIB
Ilustrasi. Cara Cepat dan Mudah Melunasi Hutang Menurut Primbon Jawa /PIXABAY/Shutterbug75

RINGTIMES BALI – Memiliki hutang tentu membuat hidup kita terasa kurang nyaman dan selalu ada beban yang mengikuti setiap harinya, ada cara yang bisa dipahami menurut Primbon Jawa.

Menurut Primbon Jawa, ada beberapa cara untuk melunasi hutang dengan mudah dan cepat. Namun, tentu saja harus disertai dengan doa yang ikhlas serta tulus.

Sebagian orang memiliki masalah kehidupannya masing-masing, terutama masalah ekonomi atau finansial. Primbon Jawa memiliki cara untuk melunasi hutang agar ekonomi membaik.

Baca Juga: Kunci Jawaban Tema 8 Kelas 5 Halaman 35 36 37 38 39, Subtema 1 Pembelajaran 5 Tentang Tangga Nada

Apalagi sudah bekerja keras, namun masih saja kurang untuk membiayai kehidupan sehari-hari serta tanggungan lainnya.

Ingin membuka usaha atau bisnis, mau tidak mau harus meminjam uang dengan nominal yang tidak sedikit.

Dikutip dari kanal YouTube Naura Komputer pada tanggal 17 Januari 2022, hutang yang baik adalah uang pinjaman yang digunakan untuk modal usaha atau investasi halal.

Baca Juga: Kunci Jawaban IPA Kelas 8 Halaman 110 Terbaru 2022, Uji Kompetensi Bab 9 Sistem Ekskresi Manusia Pilihan Ganda

Misalnya, membuka usaha dagang, bisnis properti, ataupun modal dengan tujuan melanjutkan pendidikan.

Ada pula hutang yang tidak baik yaitu uang pinjaman yang digunakan untuk memenuhi hasrat atau nafsu duniawi saja.

Kebiasaan itu akan membuat diri sebagai seorang yang konsumtif. Misalnya, membeli barang tertentu agar tidak ketinggalan tren terkini, membayar orang untuk melakukan tindakan yang tidak baik, atau bahkan sudah condong ke arah kriminal.

Baca Juga: Pemain Persis Solo Beto Goncalves Jadi Korban Jambret di Legian, Kalung Kesayangan Hilang

Tentu saja hal itu hanya akan menjebak diri dalam situasi yang rumit dan mengancam keselamatan juga.

Dalam buku primbon Jawa, dituliskan tentang teori dan konsep menanam. Misalnya, jika kita menanam bibit jeruk di tanah yang subur, maka akan membuahkan hasil dari buah jeruk yang bagus kualitasnya.

Sama halnya jika menanam kebaikan, maka pasti akan mendapatkan hasil baik juga kemudian hari.

Baca Juga: Makna Tersembunyi Dalam Lagu Boy With Luv Milik BTS untuk Army

Teori dan konsep itu sudah lama ada sejak zaman leluhur yang tertulis dalam primbon Jawa. Jika kita membutuhkan uang, maka kita harus ‘menanam uang’.

Menanam uang disini bukan maksudnya meletakan uang di dalam tanah. Bisa investasi kecil-kecilan.

Jika kita menginginkan sesuatu maka kita harus berikhtiar, artinya harus bersedekah dan berusaha melunasi hutang yang kita miliki.

Baca Juga: Tidak Pernah Makan Banyak Ciri Orang Bertakwa, Gus Baha Terangkan Ada 4 Ciri Lainnya

Saat bersedekah, ada baiknya dilakukan tanpa ada yang tahu atau jangan pamer kemana-mana.

Apalagi sekarang zaman sosial media, banyak aktivitas sejenis itu di unggah. Boleh di dokumentasikan tapi alangkah baiknya hanya disimpan untuk sendiri, bukan dibagikan ke publik.

Sebab, sedekah itu berawal dari niat dalam hati yang tulus yang dibacakan doa untuk memberi harapan dan diberikan secara ikhlas kepada yang kita sedekahkan.

Baca Juga: Kunci Jawaban Soal Penilaian Harian Kelas 5 SD MI Tema 6 Subtema 2 Perpindahan Kalor di Sekitar Kita

Setelah memberikan sedekah, jangan pernah mengharapkan atau melakukan hal macam-macam. Cukup berikan dan jangan diungkit-ungkit.

Sedekahkan apapun itu bentuknya, bisa berupa uang dalam jumlah kecil atau barang lainnya. Yang terpenting niat dan fungsi dari yang kita berikan kepada yang membutuhkan tersebut.

Kebaikan dan keikhlasan yang kita tanam itulah, suatu saat akan dibalas oleh Tuhan dalam bentuk rezeki yang sama atau mungkin berbeda dan secara melimpah tanpa kita duga.***

Editor: Annisa Fadilla

Tags

Terkini

Terpopuler